Tip:
Highlight text to annotate it
X
Presented by SOVIK Venture Capital, in association with Sidus FNH
Produced by Road Pictures Distributed by Sidus FNH
Production support by Korean Film Council, Jeonju Film Commission
SONG Yuna
KIM Hyang-gi
KIM Myung-kuk JEON Mi-sun
Ya Tuhan! Kita memberinya gaun yang salah!
- Kita tak akan sampai tepat waktu. - Bukanya kau sudah mengeceknya sejak awal?
Aku menyuruh Suran. Dia memang bodoh.
Seharusnya kau mengetahui dari awal!
Ya Sora.
Apa?
Screenplay by YOU Young-ah
Co-producer HAN Kyeol (P.G. K)
Masuk, Sora. Ayo.
Kenapa diam saja?
Directed by KWON Hyung-jin
Sora Jang, Ibu kan sudah bilang bawa payung pagi-pagi!
Pagi tadi kan belum hujan.
Ramalan cuaca mengatakan kemungkinan hujan hari ini 80%.
Mau begini terus setiap kali hujan?
Merepotkan sekali.
Aku dalam perjalanan!
10 menit lagi pernikahan dimulai.
Seharusnya kau tahu akibat salah memberi gaun! Tutup!
Dimana dia?
Pernikahan sudah mulai.
Kenapa bisa memberi gaun telat seperti ini?
- Maafkan saya. - Tidak profesional!
- Ya Tuhan. - Ada apa?
Dimana bunganya?
Tidak ada yang membawa bunga?
Ini bunganya.
WEDDING DRESS
Ibu tak bisa bekerja kalau seperti ini terus.
Bibi sedang tak bisa mengantarkanku.
Cium Ibu dulu ya.
Dahi Ibu.
Bibir Ibu.
Sudahlah. Aku mau masuk.
Baiklah. Ayo masuk.
Hei Gina, tunggu!
Maukah kau bermain kerumahku?
Ya, memangnya ada apa?
Ayahku membelikan video game baru.
Wah...asyik!.
Aku kerumahmu ya?
Ada apa ini?
Apa yang kau bicarakan? Jangan seperti ini, sayang.
Bukankah kamu suka pria tinggi?
Apa? Aku ketinggian?
Aku sudah dapat pekerjaan dan mobil baru! Mobilnya besar!
Aku sedang sibuk dengan murid-muridku.
Jangan ditutup, sayang. Jangan!
Jangan membuatku tak selera makan. Bahkan tak ingin bernafas.
Halo? Halo?
Mi-Young?
Siapa kau?
Kenapa menangis?
Mau belajar Taekkyeon?
Kamu tidak punya murid.
Belum, belum punya, sebentar lagi!
Memangnya enak makan daging anjing?
Kenapa memangnya?
Kau suka daging anjing. Kau punya masalah dengan makananku?
Pesan ayam saja.
Kau makan untuk menikmati rasa. Aku makan untuk sehat. Sama-sama beralasan.
Sudah, ayo makan!
Kucoba ya?
Enak! ternyata memang enak. Ayo makan.
Ini bukan yang pertama kali kan?
Kau makan lebih banyak daripada aku.
Tidak, aku tidak makan banyak.
Ini kopinya.
Bagaimana perkembanganya? Kau menemukanya?
Baiklah. Kasih tahu alamatnya.
Terima kasih. Akan kuberi diskon 10%.
Apa maksudnya 10%?
Memangnya kau menjalankan bisnis seorang diri?
Kau tidak akan bisa lari lagi!
Ini hari terakhirmu!
Kopi!?
Hei, mau kemana kau? Bukankah kau yang mau bayar makan?
Kenapa aku harus membuat perjanjian denganmu? Kamu masih bocah.
Pernah dengar hubungan 'saling menguntungkan'?
Hei, lihat dengan siapa kau berbicara.
Aku tidak sebodoh yang kau pikir.
Aku mengerti tentang 'saling menguntungkan'.
Makanya dia meninggalkanmu demi seorang pria kaya.
Diam kau!
Aku tidak tertarik, balik saja kau ke kelas balet.
Boleh aku disini selama 1 jam?
Kalau begitu bayar les disini?
Pelit! Kalau 1 setengah jam?
Kenapa aku harus membolehkanmu?
Dasar cengeng. Tidak heran dia memutuskanmu.
Ibu? Ya, aku sedang di kelas balet.
Baiklah, nanti ketemu disitu.
Aku harus pergi.
Kita lanjutkan besok.
Lanjutkan apa?
Sampai ketemu besok!
Hei, kau! Bocah!?
Sudah lama tidak bertemu.
Bagaimana kabarmu?
Wah, apartemen yang bagus! Kapan kalian pindah kesini?
Kasur yang nyaman. Beli dimana? Pasti mahal.
Kalian sudah menikah? Beli dimana gaunnya?
Tidak beli. Aku meminjamnya dari teman Ibuku.
Ada apa denganmu?
Tinggalkan nomor rekeningmu. Aku akan mengirim uang secepatnya.
Kamu pernah mengatakan hal itu sebelum kita berpisah.
Terserah. Aku akan tinggal disini sebentar.
Sora, berbaring disini. Ayo kita tidur.
Ayolah. Apa yang kau lakukan?
Wah, sepertinya enak.
Ibu sedang banyak uang?
Uang Ibu kan banyak. Bilang saja kau ingin makan apa.
Apapun yang kuinginkan.
Ya.
Aku ingin video game terbaru.
Baiklah.
Banyak sekali gamae-nya, aku mau yang...
Beli semuanya.
Sungguh?
Menyenangkan kan?
Ya.
Siapa yang membelikan ini?
Ibu.
Anak siapa kamu?
Anak Ibu.
Lebih sayang Ibu atau video game?
Video game.
Wah, kau terlalu jujur.
Omong-omong, TV ini kok jelek.
Jelek?
Silahkan masuk.
Terima kasih.
- Disini saja. - OK.
Terima kasih banyak!
Balik kesini, anak manis.
Ayo lah, tidak sakit kan. Kau cuma melebih-lebihkan.
Itu tadi sakit.
Kau harus bisa belajar menyisir sendiri.
Lihat kusut semua.
Cepatlah. Bisa-bisa aku terlambat sekolah.
Ya, Tuan Putri.
Hai.
Selamat pagi.
Halo Sora.
Apa kamu punya alat musik 'Triangle'?
Sepertinya Min-Woo punya.
Bagus, tolong carikan ya.
Hai Kak.
Selalu saja kamu langsung menuju kamar mandi.
Jangan khawatir. Bibi akan mencarikan 'Triangle'.
Seharusnya Ibu yang mencarikannya.
Apa yang kamu inginkan di hari ulang tahunmu?
Ayo makan.
Kau duluan.
Sudah mengerjakan PRmu belum?
Ya.
Kalau kamu berangkat sekolah tanpa membawa PRmu lagi...
Jangan memanjakan dia. Nanti keterusan.
Sora, jangan dipisah seperti ini. Makanlah seperti yang lain.
Bibi bilang ini lebih baik daripada tidak makan.
Ibu bahkan tidak pernah masak untukku.
Kasih perhatian lebih untuk anakmu.
Hei!
Aku sedang bekerja.
Sebentar saja. Ayo!
Lihat, atapnya terbuka! Lihat!
Hei, apa kamu sudah punya yang seperti ini?
Aku suka mobil ini.
Lihat dashboardnya.
Seperti kulit asli.
Hei, sudah cukup!. Ada apa denganmu?
Aku dengar kamu dipromosikan.
Direktur seharusnya mengendarai mobil seperti ini.
Ini hadiah dariku. Jangan katakan tidak.
Mobil lamaku masih bisa dipakai.
Masih bagus? Sudah berapa tahun mobilmu?
Ada apa denganmu?
Akan kubuat istrimu menandatanganinya kalau kau tak mau.
Lalu kalian berdua akan dapat menikmati kepemilikan mobil ini.
Terima kasih, sampai jumpa.
Ayolah, Jeongwoon!
Maafkan aku.
Bagaimana menurutmu?
- Indah sekali. - Benarkah?
Berapa harganya?
$4,000. Tetapi jika kau menginginkannya,
Akan kuberikan diskon spesial.
Ada yang lebih murah?
Yang lebih murah? Baiklah.
Ada di lantai 2.
Terkadang, seseorang yang sedang terburu-buru...
tidak memiliki uang yang cukup, pakai ini saja.
Jika kau sudah mencucinya akan kelihatan lebih bagus.
Lebih baik cari yang baru. Kita hanya menikah sekali.
Yakin?
Pria yang hebat! Dia sangat romantis!
Mari lihat sebelah sini juga.
- Desainnya sangat indah. - Ya benar.
Ini sangat cocok untukmu. Gaun ini tidak terlalu terbuka.
Desain ini masih baru, jadi akan butuh sedikit waktu untuk untuk menjadi gaun sempurna.
Kami butuh untuk musim dinin nanti. Bisa selesai di waktu itu?
Tentu saja kami bisa.
Jika kalian memberikan uang muka,kami akan langsung melakukannya.
Kalian sangat cocok!
Maaf.
Sudah ada pelanggan yang memesan gaun ini jadi...
Aku minta maaf.
Permisi. Sebentar.
Apa yang kamu lakukan?
Mereka mau bayar mahal untuk gaun ini.
Gaun ini tidak dijual.
Kenapa kau mendesainnya jika tak mau dijual?
Apa kau ingin menjualnya ditempat lain?
Ini untuk aku.
Kau bercanda?
Kau bahkan belum bertemu pengganti suamimu. Jadi tidak mungkin kau akan menikah lagi.
Ini untuk Sora, mengerti?
Sekarang kau menggunakan anakmu untuk menjualnya di toko lain?
Sayur dan buah sangat penting untuk kesehatan.
Kenapa pulang lebih awal?
Untuk bertemu kamu, anak manis!
Hei, bagaimana kalau kita pergi nonton besok?
Besok aku pergi piknik.
Piknik? Kenapa baru mengatakan sekarang?
Sebentar lagi aku mau beli kimbab, snack dan minuman di toko.
Seperti dulu. Mau bagaimana lagi?
Aku tahu, tapi...
Aku bisa buat kimbab yang enak, tahu?
Aku tak tahu.
Kamu tak tahu? kau tahu. Kemarin itu Ibu sedang sibuk.
Sekarang Ibu bisa membuatkan.
Sudah, beli saja Bu.
Ternyata susah.
Susah sekali.
Hujan.
Karena hujan, tidak jadi piknik.
Bisa semalaman dirumah.
Ayo!
Kita tidak bisa makan hasil jerih payah Ibu kalau cuma dirumah.
Kenapa kita pergi ke pantai?
Di pantai tidak hujan. Aku sudah lihat berita prakiraan cuaca.
Lalu aku harus bilang apa ke Bu Guru?
Bilang saja nenekmu ulang tahun yang ke 60.
Jangan khawatir.
Aku sudah bilang ke Bu Guru kalau nenek sudah meninggal.
Kalau begitu, nenek dari ayah.
Aku sudah bilang kalau kedua nenekku sudah meninggal.
Biar Ibu saja yang bilang ke Gurumu?
Ini lagu favorit Ibu.
Lagu ini?
Ya. Ayahmu sering menyanyikan ini.
Suaranya lebih indah daripada penyanyi aslinya.
Benarkah?
Sebenarnya, Ayah menyanyikan lagu ini sewaktu melamar Ibu.
Romantis kan?
Ayah sangat romantis.
Shh... Biar Ibu mendengarkannya dulu.
Kan Ibu yang ngomel terus.
Itu lautnya!
Betul kan disini tidak hujan.
Kubuat khusus untukmu. Cobalah.
Asyik kan?
Sudah selesai.
Bilas yang bersih. Rambutku masih ada sabunnya.
Mana? Ibu tidak lihat.
- Bilas lagi. - Baiklah, tutup matamu.
Satu, dua...
Kenapa berhenti?
Apa itu?
Ini salahmu. Kamu manis sekali.
Tidak lucu.
Ayo ketawa.
Sudah!
Dia terlambat.
Kelihatanya dia sedang sibuk.
Kapan dia tak sibuk?
Tapi aku bangga padanya.
Kamu dan aku belum tentu sanggup seperti dia.
Dia selalu membuat kita khawatir.
Dulu dia bersikukuh untuk menikah dengan pria yang kita benci.
Mungkin itu penyebab Nenek meninggal.
Jangan beprasangka buruk!
Aku kasihan kepadanya. Itu saja.
Jangan selalu membela dia.
Go-Woon terlambat. Kita mulai tanpa dia.
Ayo kita siap-siap?
- Ditaruh di piring ini? - Akan kuambilkan piringnya.
Teima kaih, YeoWoon.
Makanlah yang banyak?
Enak sekali.
- Mungkin itu Go-Woon. - Ya, kelihatannya.
Makan mie nya. Itu makanan kesukaan Nenek.
- Mau makan yang lain? - Makan.
Ayo masuk.
- Maaf. - Hati-hati.
Sora sudah tidur.
Sebentar.
Tadi terjebak macet.
Salahkan dinas perhubungan, jangan aku.
Kenapa tidak beritahu dari tadi.
Aku kira macetnya tidak lama.
- Belum makan kan? - ya.
Kamu harusnya datang lebih awal. Kakak ipar kecapean.
Untuk itulah kau harus datang.
Kenapa harus aku?
Sudah, makanlah.
Terima kasih Tuhan sudah menyatukan kami kembali...
untuk mengenang Nenek kami.
Kami kira kami masih seperti dulu ketika Nenek masih hidup.
Aku menyesal kami tidak dapat berbagi kasih dengan lebih baik.
Dia pernah kemari.
Dia pasti belum mengatakannya.
Dia menderita kanker lambung.
Tapi masih stadium awal.
Apa?
Datang lagi besok,
dan bicarakan dengan dokter.
Maaf Kak...
Aku selalu merepotkan.
Sora belum tahu hal ini.
Hai manis. Mau belajar Taekkyeon. Bilang sama Ibu.
Selamat pagi.
Masuk Taekkyeon ya?
Ajak Kakak juga.
Punya saudara kan? Ajak juga.
Hai manis. Ikut kelas Taekkyeonku ya.
Hei manis.
Seharusnya sekalian bawa permen.
Hei kamu. Kamu sekolah disini?
Bagus. Ini untuk teman-temanmu ya?
Seharusnya dibagikan sewaktu pulang sekolah.
Semoga harimu menyenangkan.
Pulang sekolah...
Permen...
Kenapa tidak masuk kelas balet?
Bagaimana kalau kita buat pertunjukkan?
Kamu takut kepadaku?
Aku tidak menyukai balet.
Oh, aku tahu.
Oh, maaf. Aku sangat suka susu rasa pisang.
Tapi aku bagikan setengah untukmu. Minumlah.
- Kamu terlau baik kepadanya. - Tidak. Dia sudah takut.
- Kelihatannya tidak. - Hei, dia datang.
Apa yang kau lakukan?
Katamu kamu suka susu ini. Habiskan!
Hei!
Hei.
Kau mengagetkanku.
Setelah ini, aku ingin ambil cuti.
Kamu cuma sedang ingin dikasihani kan?
Akhir-akhir ini aku tidak enak badan.
Aku juga. Aku tidak bisa tidur.
Aku harus minum minuman keras dulu. Baru bisa tidur.
Aku ada urusan yang harus aku selesaikan.
Aku juga. Kepalaku selalu sakit!
Jika mau pulang, katakan saja.
Halo? Oh, Bu Guru.
Dulu pada saat jam makan siang tidak pernah ada masalah...
kecuali hari ini.
Maafkan saya.
Tidak apa-apa. Ini bukan hanya kesalahan Sora.
Gina seharusnya bisa menjadi teman baik Sora.
Gina pernah dipemalukan Sora dulu.
Ah, aku haus.
Kenap minum minumanku? Dasar pengemis.
Sejak itu Sora dan Gina tidak pernah terlihat bersama.
Apakah Sora punya teman lain?
Kalian! Kenapa malah seperti ini?
Ayo kembali berlatih.
Kapan kau masuk?
Permen...
Siapa suruh kau melakukan ini?
Apa yang terjadi kalau Bu Guru memanggil Ibu ke sekolah?
Guru?
Tamat sudah.
Pastikan kamu sudah menyembunyikan perabotan, Ibu bisa marah-marah sambil melempar.
Belum waktunya pulang.
Aku harus sembunyikan perabotan.
Bu?
Kau pulang cepat.
Ada apa?
Ibu terlalu banyak makan.
Ibu, apa Ibu marah?
Tidak.
Sora.
Ya?
Kenapa tidak pernah makan bersama teman-teman?
Sangat asyik jika bisa berbagi makanan dan ngobrol bareng teman-teman.
Jorok.
Kenapa jorok?
Bukankah kau ingin berciuman ketika kau dewasa?
Bagaimana kau bisa berciuman kalau begitu?
Aku ingin hidup sendiri.
Apa maksudmu?
Ketika kau dewasa,
Kau akan pergi, berpacaran dan akan menikah.
Dan kau akan berbagi makanan juga kepadanya.
Ibu tidak akan bisa menemanimu terus sampai kau dewasa.
Aku bisa hidup tanpa bantuan Ibu.
Apa kau tahu rasanya hidup seorang diri?
Tentu saja.
Aku mengerjakan PR sendiri, makan sendiri,
menunggu Ibu sendiri dan tidur sendiri.
Aku bisa hidup sendiri.
Itu karena Ibu sangat sibuk.
Kalu begitu teruslah sibuk.
Aku bisa hidup sendiri. Jangan khawatir.
Bagaimana tidak khawatir? Jika terjadi sesua...
Biar Bibi yang mengurusku. Bibi lebih perhatian daripada Ibu.
Apa?
Kenapa tidak sekalian marahi aku karena aku berantem dengan temanku di kelas?
Pergi tinggal dengan Bibimu!
Aku harus...
...selalu menemaninya.
Maaf, Bu.
Aku ingin selalu dekat dengan Ibu sampai dewasa.
Bagus.
Apa ini yang terakhir?
Ya betul.
Dia duda.
Dia punya studio besar.
Dia tinggi dan tampan kan?
Lihat. Dia juga manis.
Tak tertarik. Untukmu saja.
Hei, aku mencarikannya untukmu.
Bagus. Janda dan duda. Sempurna.
Boleh aku pergi sekarang?
Aku ada kencan.
Hei, aku bos mu.
Dimana Sora?
Dia tidak disini. Dia tak pernah masuk.
Tak pernah masuk?
Sora, kamu dimana?
Hai, Bu. Aku di kelas balet.
Hei, Sora!
Meski hidup sekarang susah, jangan manfaatkan anak kecil!
Apa?
Jadi seperti ini cara memasukkan murid?
Bukan seperti itu.
Aku tidak pernah memaksa seperti itu.
Aku berusaha keras untuk mendirikan tempat ini.
Bahkan sekarang aku belmum makan.
Maaf saja, tetapi sebagai orang dewasa,
seharusnya kau mengajarkan hal yang benar pada anak-anak!
Maksudku...
Katakan sesuatu, Ibumu pasti salah paham.
Mengakulah.
Apa?
Aku akan masuk kelas balet.
Tidak, tidak perlu memaksakan.
Bukannya dulu kamu suka balet.
Gina ada disitu.
Gina? Yang pernah berantem denganmu?
Kau takut?
Tidak, aku cuma tidak mau masuk kelas balet.
Akan ada hal yang sulit dalam hidupmu.
Kamu tidak akan selalu bisa lari dari hal itu.
Bagaimana kalau...
Undang Gina dan teman-teman di hari ulang tahunmu.
Aku tidak pernah mengajak mereka.
Belajar sebelum pesta ulang tahun?
Aku tidak belajar, cuma mengerjakan PR.
Mana teman-temanmu?
Apa mereka telat?
Tidak datang.
Apa?
Tidak ada yang datang.
Hei apa yang kau lakukan?
Ayo rayakan ulang tahunmu!
Siapa yang mengerjakan PR di hari ulang tahunnya?
Selamat ulang tahun!
Aku sangat mencintaimu~ Akan kuberikan segalanya~
Untukmu, sayangku~
Sora, ingin apa lagi?
Bagaimana kalau naik sepeda?
Aku belum bisa.
Tapi kan sudah Ibu belikan sepeda.
Kapan Ibu beli sepeda?
Ke kanan, kanan. Seimbangkan.
Ke kanan, kanan, kanan.
Ayo, seimbangkan!
Ibu bilang kanan. Jangan miring ke kiri terus.
Kau harus menyeimbangkan sendiri.
Aku tidak bisa.
Jangan lihat kebelakang, gendut!
Aku capek.
Kenapa?
Sepedanya terlalu besar!
Agar bisa dipakai sampai tahun depan.
Kenapa tidak belajar naik sepeda tahun depan saja?
Ini hari ulang tahunku dan Ibu bilang aku gendut.
Maafkan Ibu. Ibu tidak akan seperti itu lagi.
Sora, Ibu pegang dari belakang.
Jangan khawatir, pandangan kedepan saja.
Lihat lampu itu?
Ayo kita kesana.
Ayo naik.
Bagus, ayo!
Kau sudah lancar.
Ibu masih dibelakang kan?
Iya.
Kau sudah lancar.
Ibu, aku sudah bisa sekarang.
Jangan disepelekan.
Ya.
Jangan hanya bilang 'ya'.
Ini sudah tak bisa dibiarkan.
Tapi aku sudah minum obat tepat waktu.
Obat tak bisa menyembuhkan. Itu hanya menghilangkan rasa sakit.
Kita tak akan pernah tahu seberapa cepat kanker menyebar.
Mari periksakan hari ini.
Dok, aku janji.
Jika aku sudah tak kuat lagi, aku akan memeriksakannya.