Tip:
Highlight text to annotate it
X
Presented by Faiz Pictures
Produced by Ibrahim Movie
Subtitle by : Faiz Ibrahim
MY SASSY GIRL
Tepat 2 tahun lalu dihari ini...
..dia dan aku menguburkan kapsul waktu disini.
Kita berjanji akan bertemu hari ini setelah 2 tahun...
..tapi dia masih belum datang.
Aku akan menunggu.
Siap.
Jangan bergerak.
Satu, dua...
Tunggu sebentar.
Halo? Oh, bibi.
Maaf, aku dalam perjalanan.
Aku benar-benar minta maaf. Ya, aku akan datang.
Aku sedang berfoto sekarang. Sampai jumpa.
Sudah siap?
Siap.
Satu, dua...
Ibuku menginginkan anak perempuan...
..jadi mereka membesarkanku seperti seorang perempuan.
Dan akupun mengira bahwa aku perempuan hingga aku berusia 7 tahun.
Aku juga harus pergi ke tempat pemandian perempuan.
Semakin aku besar...
..aku kira penisku akan mengecil dan menghilang.
Tapi ternyata sebaliknya.
BABAK PERTAMA
Dia masih belum berubah.
Aku seorang pria sekarang.
Hei, sialan.
Kau kira bekerja di gereja didekat barak tentara menjadikanmu seorang pria?
Mengganggu saja!
Jangan mempermainkanku lagi.
Tugasku lebih berat daripada yang kalian kira.
Hei! Aku bekerja di dekat DMZ.
Siapa yang kau bodohi?
Sudahlah. Lagipula, selamat datang kembali.
Dia tipeku.
Ketika aku melihat tipeku, aku tidak dapat menahannya.
Aku harus menggodanya.
Siapa yang menggangguku?
Halo? Siapa ini?
Ibumu, sialan./ Oh, ibu...
Mengapa kau tidak ke tempat bibimu?
Sebentar lagi aku kesana.
Diamlah! Ini ibuku!
Bicaralah disebelah sana!
Pastikan kau kesana.
Sudah lebih dari setahun kau tidak kesana.
Sudah selama itukah?
Kau tahu bagaimana perasaannya setelah kehilangan anaknya.
Menurutnya kau mirip dia.
Dia pasti akan senang melihatmu.
Masih disana?
Kami tidak mirip.
Lagipula, aku benci ketika dia menyentuh wajahku dan menciumku.
Paman juga seperti itu.
Dia akan memperkenalkanmu pada seorang wanita. Hei!
Aku sudah tahu tipe dia.
Bilang saja terima kasih.
Aku ingin bertemu gadis seperti di dalam komik romantis.
Tapi pada hari itu...
Dia tipeku, tapi aku tidak suka dia.
Kenapa?
Gadis mabuk membuatku jijik.
Hei, berdiri!
Berikan tempat dudukmu pada yang lebih tua!
Cepatlah!
Hei.
Jangan menggunakan warna pink.
Sayang!
Dia memanggilnya sayang!
Aku bukan...
Apa yang kau lakukan!
Aku bukan...
Bertanggung jawablah!
Aku bukan...
Kau kira aku bodoh?
Kesini!
Apa yang kau tertawakan?
Mengapa kau tidak menjaganya?
Cepat lakukan sesuatu!
Apa yang kau lakukan?
Maaf. Aku akan mengganti biaya mencucinya.
Sudahlah. Urus saja dia.
Tidak ada ketika dibutuhkan.
Kemana semua motel-motel itu?
Aku benci berdekatan dengan gadis mabuk.
Menggendongnya lebih parah lagi.
Wow, pacarmu mabuk sekali.
Tidak, bukan salahku.
Ya, tentu saja. Aku sudah tahu.
Sebenarnya, kami tunangan.
Kamar gaya barat atau korea?
Berikan saja kuncinya.
Kamar 405.
Tidak ada yang dilantai ini?
Lantai 4!
Kau lupa check in.
Biayanya 40.000 won.
Apa? 40.000 won?
Kenapa? Cari saja tempat lain.
Hitunglah.
Halo?
Pemilik telepon ini?
Dia tidur di sebelahku.
Apa? Disini?
Motel Uk-su di dekat stasiun Bupyung.
Lebih baik cepat mandi kemudian pergi.
Angkat tangan!
Apa yang kau lakukan?
Tangan diatas!
Aaggh!
Kalian.
Makanlah perlahan.
Ya, boss.
Apa yang kau lihat? Menghadap kesana.
Gyeon-woo! Kau keluar!
Sudah pergi ke Bupyung?
Ya, sudah.
Kesini!
Dimana kau tidur?
Bibimu mengatakan kau tidak datang!
Dan kau berbohong padaku!
Ada apa dengan sweater mu?
Aku malang sekali.
Semua ini karena seorang gadis mabuk.
Aku ingin mati.
Kau bertanya apakah aku ke Bupyung!
Aku kesana, tapi tidak ke tempat bibi!
Apa?
Sial! Tunggu dia pulang.
Kau sudah tahu aku sekarang? Aku pelajar biasa.
Mahasiswa teknik. Belajar?
Aku pintar, tapi tidak pernah belajar.
Orang tua ku bisa membuktikannya.
Kau pintar sepertiku, masalahmu hanya belajar.
Karena kau mendapatkan kecerdasan dariku...
..kau akan mendapat nilai lebih bagus jika belajar lebih rajin.
Naik empat angka dalam tiga tahun.
Kau namakan ini kartu raport?
Karena kau mendapatkan kecerdasan dari ibumu...
..kau akan mendapatkan nilai yang lebih bagus jika rajin belajar.
Ketika kau membesarkan seorang anak, jangan pernah katakan dia pintar.
Mereka tidak akan pernah belajar.
Tujuan hidupku?
Belum kupikirkan.
Kau sudah tahu sekarang?
Benar sekali.
Aku mahasiswa yang tidak punya masa depan.
Halo?
Siapa kau, sialan?
Ha? Siapa ini?
Mengapa kau telanjang di motel bersamaku?
Apa?
Keluarlah!
Ke stasiun Bupyung sekarang!
Uh...
Mengapa dia menyuruhku kesana?
Aku masuk penjara dan dipukuli dengan vacuum karena dia.
Permisi.
Kau orangnya?
Ya?
Ikuti aku.
Cepatlah.
Apa yang akan kau pesan?
Cherry jubilee...
Mango Tango atau Shooting Stars...
Jamonka Almonds juga enak.
Aku pesan Love Me.
Hei, kau mau mati?
Pesan kopi.
Kopinya dua.
Kau yang bayar.
Beritahu aku.
Apa yang terjadi malam itu?
Sebenarnya, itu...
Kau mabuk, jadi...
Jangan menggumam, bicaralah yang jelas!
Begini.
Kau mabuk ketika kulihat di stasiun.
Aku juga menyelamatkanmu dari kereta.
Aku pikir gadis ini licik.
Berpura-pura mabuk dan menjadi korban...
..untuk memanfaatkan pria yang kebingungan.
Jadi aku memanggilmu sayang?
Benar sekali.
Aku sepertinya mengingat itu.
Kau mandi untuk membersihkan badan setelah menggendongku...
..dan polisi datang?
Benar.
Apakah kau jujur?
Terhadap gadis seperti ini kau harus memperlihatkan siapa boss nya.
Jadi aku melakukan itu?
Ya.
Maaf lama./ Ya...
Ketika dia tidak mabuk, dia benar-benar tipeku.
Kau terlihat lebih cantik dan lebih bersemangat daripada kemarin.
Kau mengejekku?
Tidak, tidak.
Kalau begitu kau menggodaku?
Aku tidak akan berkencan denganmu.
Kita tidak ditakdirkan bersama.
Buang sampahnya.
Sial.
Aku pikir dia pemabuk berat.
Pesanlah.
Aku minta Kimchi soup dan Soju.
Pesan Golbangee.
Kau saja yang memesan.
Jangan cemberut!
Tolong Golbangee.
Ayo bersenang-senang sesudah ini.
Aku tahu maksudnya.
Motel? Apakah kau kaya?/ Tentu saja.
Berapa kau akan membayar kami?
Lihat saja nanti, jangan khawatir.
Kalian masih kecil melakukan prostitusi, huh?
Mengapa kau memesan Golbangee? Pesanlah yang lain!
Ada apa denganmu? Urus saja urusanmu sendiri.
Kami hanya minum-minum bersama teman. Apa salahnya?
Kau mengajak temanmu ke motel?
Berapa umur kalian?
Cukup tua untuk minum. Urus saja urusanmu.
Kau pikir aku sudah mabuk?
Perlihatkan ID kalian. Kau juga.
Ada apa denganmu?
Tunjukkan padaku, sekarang.
Payah.
Mencurigakan sekali. Walaupun dia cantik...
..aku terlalu malu bersamanya.
Siapa kau mencampuri urusan orang lain?
Apakah kau tidak punya anak gadis?/ Tidak, lahirkan satu untukku.
Kau pikir siapa dirimu?
Berani sekali?/ Ayo, berkelahi denganku!
Ayo! Aku perlihatkan padamu.
Jangan hidup seperti itu!
Ayo kita susul mereka.
Minum dan tenanglah.
Sial!
Ah!
Melihat seorang gadis menangis membuatku sedih.
Dia terlihat lebih menarik dari dekat.
Kau membersihkan hidungmu dengan ini?
Tidak.
Berhentilah menangis.
Dan...
..sapu tangan itu milikku.
Sebenarnya...
..aku putus dengan pacarku kemarin.
Maaf.
Bangunlah.
Ayo, bangunlah.
Tunanganmu mabuk lagi?
Apalagi sekarang?
Check in lagi, bukan?
Ya.
Pak, apakah kau punya obat untuk mabuk?
Tidak, belilah diluar.
Aku lihat bibirnya.
Lehernya yang putih.
Dan...
..aku lihat dadanya.
Ketika melihatnya tidur seperti seorang anak kecil...
..walaupun terlalu cepat tapi membuatku...
..aku ingin menyembuhkan patah hatinya.
Ambilkan aku minum.
Hei.
Mengapa aku disini?
Begini...
Maaf...
..tapi aku melihat ID mu, umurmu 24 tahun.
Jika kau tidak menghormatiku...
Lalu apa yang akan kau lakukan?
Tidak ada.
Ambilkan aku handuknya.
Ya. Maksudku, aku setahun lebih tua.
Maka bicaralah seperti seorang teman. Ya?
Sikat gigi.
Odol?
Ada di kamar mandi.
Hubungan kami aneh sekali.
Kami baru bertemu 3 hari yang lalu, dan sudah dua kali tidur di motel.
Begitulah hubungan ini dimulai.
Lee Hyung-chui.
Ya.
Jeun Mi-young.
Hadir.
Kang Man-gyu.
Yep.
Gyeon-woo.
Tidak hadir?
Ada, ada!
Aku disini!
Jawablah dengan cepat.
Membosankan sekali!
Lee Jeung-min.
Disini.
Gu Seoi-soo.
(Logat) Ya, aku disini.
Professor. Bagaimana kalau istirahat sejenak?
Kau benar. Kita jeda sesaat.
Ayo pergi.
Pergi? Kelas belum selesai.
Jangan jadi pengecut. Bukankah dia bilang sekarang istirahat?
Ayolah.
Tidak. Aku tidak bisa melewatkan kelas yang ini.
Lebih baik kau membunuhku.
Baiklah.
Siapa dia? Cantik sekali.
Cantik? Cantik bukan segalanya.
Setiap wanita memang harus terlihat cantik.
Tapi dia terlalu cantik. Tubuhnya juga bagus.
Siapa Gyeon-woo?
Aku, pak.
Aku tidak akan menandaimu absen jadi kau boleh pergi.
Maaf?
Pergilah.
Kenapa?
Gadis yang tadi pacarmu?
Temuilah dia.
Terima kasih, pak.
Oh, Gyeon-woo.
Kalau bisa, besarkanlah dia.
Berhasil.
Apa yang kau katakan padanya?
Aku akan aborsi, dan kau ayahnya.
Apa?
Tidak, tidak! Professor, itu tidak benar!
Dia ingin menjadi penulis,
jadi dia terus berusaha menulis.
Dia menamakannya sinopsis.
Untuk memancingku membacanya, dia mengajakku ke taman bermain..
Membaca sinopsisnya benar-benar membuatku tertekan.
Jika aku melewatkan sesuatu, aku mati.
Kau mau mati? Selesaikanlah.
Pasti.
Hei! Berani sekali kau membuang sampah rokok disini?
Ambillah!
Dan mengapa kau menggunakan baju warna itu?
Kau sendiri mengapa?
Jangan menggunakan warna yang sama denganku!
Toko utama wanitanya sangat kuat, seperti 'Terminator'.
Pada tahun 2137.
Penjahat menculik kekasihnya dan pergi ke masa sekarang.
Aku tidak tahu mengapa.
Untuk menyelamatkan kekasihnya...
..dia pergi ke masa sekarang dengan mesin waktu.
Mereka harus berciuman diakhirnya.
Ini bukan drama, ini cerita aksi.
Kau tidak mengerti film.
Orang Korea menyukai cerita drama.
Mengapa?
Tahu novel yang sangat menyentuh ketika kita masih remaja?
Shower penulisnya Hwang Sun-won.
Menyentuh kepekaan sosial kita.
Orang-orang korea menyukai cerita drama karena 'Shower'.
Shower? Apanya yang sedih?
Sedih ketia dia meminta...
..dikuburkan menggunakan pakaian yang diberikan kekasihnya.
Aku tidak tidur selama 1 minggu karenanya.
Akhirnya payah sekali.
Harus diganti.
Bagaimana?
Malang sekali. Keluarganya tidak bisa membiayai pengobatannya.
Sekarang keluarganya terpecah-belah.
Tahukah kau, ternyata dia benar-benar seorang gadis yang luar biasa.
Kenapa?
Permintaan terakhirnya.
Ketika aku mati, kuburkanlah aku bersama kekasihku.
Apa?
Kubur dia hidup-hidup, bila perlu.
Oh, tuhan.
Ada apa?/ Ada yang salah?
Tidak!
Aku tidak mau!
Ini salah!
Kumohon. Jangan!
Kuburkan!
Mereka menguburnya hidup-hidup. Tidakkah itu sedih?
Aku pasti masih terluka.
Mungkin aku tidak akan pernah bisa melupakannya.
Berapa dalamnya?
Aku tidak tahu.
Gyeon-woo, masuklah.
Aku ingin tahu berapa dalamnya.
Ayolah.
Tolong! Tolong!
Wow, dalam.
Aku tidak bisa berenang!
Ya, sepertinya dalam...
Pandanganku mulai kabur.
Hingga saat...
Kudengar kau sudah punya pacar.
Kenalkanlah padaku.
Benarkan?/ Aku serius.
Apakah dia cantik?
Sudahkah kau menciumnya?
Pacar?
Kau akan memperkenalkannya atau tidak?
Dia benar-benar cantik?
Apa yang kau lihat?
Kau lihat gadis yang disana?
Dia pacarku mulai hari ini. Mengerti?
Hei...
Permisi...
Hei, sayang.
Apakah kau sibuk? Hei?
Apa?
Sayang?
Hei! Kembali.
Hmm!
Seberapa mungkin kebetulan seperti ini terjadi?
Dilaporkan baru saja terjadi kecelakaan jalan raya...
Halo?
Nomor yang anda hubungi salah atau berada diluar jangkauan.
Diulangi lagi.
You call a wrong number or the dial is not in service.
Please, call again.
Hei, nak. Bangun.
Dimana ini?
Ini stasiun Inchon. Sudah 30 menit disini.
Bangun. Bangunlah bodoh.
Pergilah, sialan.
Berani melawan?
Bangunlah, sialan!/ Apa yang...
Apa kabar?
Hi!
Apa kabar?
Oh, apa kabarmu?
Apa? Pergilah sialan?
Mulutmu lancang sekali.
Aku benarkan dengan cara gangster.
Berdiri dengan kepala.
Berdiri.
Duduk. Berdiri. Duduk. Berguling ke kanan. Berguling ke kiri.
Lakukan yang benar. Ulangi!
Ada apa disana? Jangan bermain-main.
Hei! Dasar pencuri kelas rendah.
Apa? Jangan berisik.
Pencuri kelas rendah?
Sial.
Hei. Kau mau?/ Tidak, terima kasih.
Cobalah. Enak sekali.
Tidak./ Hei, kalian.
Dengarkanlah yang lebih tua.
Makanlah, sialan.
Sudah kukatakan tidak. Berapa kali aku harus memberitahumu?
Apakah aku mainanmu? Jangan ganggu aku dasar pencuri murahan!
Berhenti mempermainkanku, sialan! Menganggu sekali!
Oh, sial!
Selamat pagi.
Diamlah./ Terima kasih.
Sial!
Lakukan yang benar atau kau akan mati.
Apa? Apakah kau sibuk, sayang?
Bahasa inggrismu juga bagus.
Berani sekali!
Enak?
Enak sekali.
Jika aku kesiangan, ibu akan memukul dengan benda apa saja yang ada di tangannya.
Jika dia sedang menyapu, dengan gagang sapu.
Jika dia sedang membersihkan lantai, dengan vacuum.
Jika aku sedang beruntung, dengan timun atau kulit telur.
Jadi aku harus pulang disaat yang tepat.
Kau tidak melihat gambar dewasa, kan?
Tentu saja tidak. Ayah tidak percaya padaku?
Tidak, ayah percaya.
Tidurlah./ Selamat tidur, yah.
Uh?
Hi, Gyeon-woo. Ulang tahunku dua hari lagi.
Kau akan mati jika kau lupa. Mengerti?
Karena aku suka padamu, sangat lebih baik kau membuatku tersenyum seperti ini.
Mengerti?
Mengerti.
Ulang tahun.
Jika aku tidak menyiapkan sesuatu mungkin dia benar-benar akan membunuhku.
Aku punya ide.
Sebelum bekerja di gereja, aku bekerja di taman bermain.
Jadi begini rencanaku.
Tengah malam, kami akan berdua saja di taman bermain.
Akan sangat gelap disekitar kami.
Satu persatu, lampu menuju merry-go-round akan menyala.
Aku akan mengangkat tangan, dan lagu ulang tahun untuknya akan terdengar.
Kemudian semua lampu akan menyala dan merry-go-round akan bergerak.
Akan ada kembang api juga. Tidakkah itu menakjubkan?
Dia pasti akan senang sekali.
Akan aku beri 200.000 won pada temanku yang bekerja disana.
Memanjat kesana?/ Yah. Harus.
Aku selalu ingin kesini pada malam hari.
Ini hari ulang tahunku, bukan ulang tahunmu.
Ayolah, kita coba dulu.
Aku duluan kemudian aku akan membantumu.
Ada pijakan disini.
Pegang tanganku.
Oh, sial!
Sial!
Gyeon-woo.
Hei!
Jawablah! Aku pergi.
Jawablah! Gyeon-woo! Kau mau mati?
Tunggu saja hingga aku menangkapmu.
Mengapa kau tidak menjawab?
Mau mati?
Ikut aku!
Cepat masuklah.
Diam!
Cepatlah, masuk. Duduk disini.
Jika bersuara, aku akan membunuhmu. Mengerti?
Ya.
Jawab yang sopan!/ Ya.
Apakah itu senjata asli?
Mau bukti?/ Lupakan saja.
Apa hubungan kalian?
Kami hanya berteman.
Lalu, apa urusan kalian sebagai teman malam-malam kesini?
Mengapa kau kesini?
Kami hanya ingin kesini pada malam hari.
Bicaralah yang jujur, bodoh./ Tidak ada apa-apa.
Tidak mungkin.
Apa yang membuatmu percaya pada dia?
Aku percaya pada diriku sendiri.
Aku juga punya seorang kekasih.
Dia selalu mengunjungiku setiap minggu selama satu tahun.
Aku benar-benar bahagia.
Tapi gadis itu jatuh cinta dengan sersan penjaga.
Aku mengetahuinya setelah aku diberhentikan.
Sial.
Ketika aku masih bertugas...
..bahkan anjingku, juga pergi bersama anjing lain.
Anjing Yorkshire ku. Sial.
Sial. Aku kesini untuk membunuh mereka berdua. Sial.
Aku orang paling malang di dunia ini.
Sial.
Kau tahu hari ini hari apa?
Huh, sial? Sial sekali!
Hei, kebetulan macam apa bertemu prajurit ditaman bermain pada malam hari?
Entahlah.
Aku dengar kepala kita akan hancur apabila ditembak dari mulut.
Ya, lubangnya akan sebesar ini.
Benarkah? Peluru sekecil itu bisa mengakibatkan hal seperti itu?
Ya, pelurunya akan...
Hei! Apa yang kalian lakukan?
Berhentilah bermain-main.
Sial!
Bahkan kalianpun mengacuhkanku.
Karena itu jangan menjadi bodoh./ Mengapa aku bodoh?
Walaupun kau melakukan ini, dia tidak akan kembali padamu.
Aku tahu. Aku tahu itu.
Tapi jika aku mati, dia pasti akan menyesal.
Dia pasti akan berubah.
Kau salah.
Dia akan lebih cepat melupakanmu.
Kau pernah mengalami hal seperti ini?
Ya. Seperti yang kau alami.
Sial. Jika aku tertangkap, aku akan diasingkan.
Aku akan selalu memikirkannya disana.
Apa maksudnya 'diasingkan'?
Maksudnya penjara.
Jangan menyela./ Maaf.
Dan sekarang, kau bertanggung jawab atas semua ini.
Maaf.
Bagaimana jika dia kita bebaskan saja?
Jika aku katakan tidak?
Kalau begitu...
...bebaskan aku saja.
Aku pikir-pikir...
..alis matamu mengingatkanku pada sersan itu.
Sikapmu juga mirip dengannya.
Kau boleh pergi.
Dan kau...
..kita mati bersama. Mengerti?
Maksudmu?
Lupakan bajingan ini, carilah pria yang lebih baik. Mengerti?
Pergi!/ Ayo kita pergi.
Kita pergi bertiga.
Apakah aku harus membunuhnya dulu?
Gyeon-woo. Jangan khawatir.
Pria ini sepertinya bukan orang jahat.
Kau akan keluar dengan selamat.
Kau meninggalkan aku?
Tidak ada jalan lain.
Aku takut jika harus mati sendiri, akan lebih baik jika kita mati bersama.
Oh, benar.
Disini...
..ada jalan keluar lain di dekat merry-go-round.
Tidak ada yang tahu tentang jalan itu.
Aku dulu bekerja disini.
Benarkah?
Kau tidak menipuku, kan?
Aku juga laki-laki. Mengapa aku harus menipumu?
Berjalanlah di depanku.
Lihat? Sudah kukatakan.
Kesini!
Sial!
Ada apa itu? Itu Gyeon-woo.
Persetan kalian! Jangan mendekat!
Aku akan membunuhnya! Aku benar-benar akan membunuhnya!
Panggil wanita itu! Agar dia bisa melihatku mati!
Aku beri waktu 1 jam!
Jika tidak, aku akan membunuhnya, kemudian membunuh diriku sendiri!
Mengerti?/ Cepatlah!
Sniper 2!
Sandera dalam bahaya, tapi kita masih bisa menembak.
Jangan! Tunggu! Jangan tembak!
Hei, prajurit!
Kekasihmu merubah pikirannya, bukan?
Apakah kau benar-benar mencintainya?
Tanyalah dirimu sendiri.
Menurutku kau tidak benar-benar mencintainya.
Jika kau benar-benar mencintainya...
..kau harus bisa melepaskannya.
Jika tidak, maka itu bukan cinta.
Apa yang salah membiarkan seseorang yang tidak kau cintai menikah?
Hentikanlah semua ini...
..dan kembalilah ke asalmu sebagai seorang pria.
Orang sepertimu harus belajar lebih banyak tentang cinta.
Jika kita ingin belajar...
..maka kita harus tetap hidup.
Sial.
Dia wanita paling baik yang pernah aku temui.
Hei! Jangan pernah melepaskannya. Mengerti?
Jika kau melepaskannya aku akan merebutnya.
Bolehkan aku pergi?/ Pergilah. Persetan semua ini.
Sial.
Terima kasih. Hari ini hari ulang tahunku.
Aku akan terus hidup sampai aku mengerti tentang cinta.
Apa? Hanya teman?
Tidak, aku mengatakan itu untuk menyelamatkanmu.
Lepaskan aku saja?
Ingin menyelamatkan diri sendiri, huh?
Dia tidak mungkin melepaskanmu.
Berhentilah berbohong! Berhentilah berbohong!
Selamat menikmati hidup sendiri.
Aku mengacaukan hari ulang tahunnya, tapi aku merasa bahagia.
Karena aku bangga bersamanya...
..dan semua hal berjalan sesuai rencana.
Semoga kau mempercayaiku.
Tidak percaya?
Tunggu aku...
BABAK KEDUA
Aku ingat.
Dia selalu datang kesini bersamanya hingga tahun kemarin.
Entah musim panas atau musim gugur kemarin?
Suatu hari, dia datang sendiri membawa bunga meminta sesuatu.
Untuk tidak membiarkan orang lain duduk di kursinya.
Apa kabar?
Oh, hi.
Kau cepat.
Aku kebetulan di dekat sini.
Merindukanku?
Tentu saja!
Dia selalu berusaha terlihat bahagia.
Aku suka dia seperti itu./ Apa yang akan kau pesan?
Aku minta Cola.
Kau mau mati? Pesan kopi.
Kopinya dua.
Aku sudah mengenalnya.
Dia berusaha terlihat bahagia...
..tapi dia masih terluka di dalam.
Apa yang kau lakukan? Mengapa tersenyum terus?
Tidak. Tidak ada.
Menarik bukan, huh?
Yang baru?/ Kenapa? Tidak mau membacanya?
Mungkin dia akan kecewa...
..tapi aku harus jujur demi kebaikannya.
Sepertinya menarik. Aku akan baca.
Kali ini cerita tentang pendekar.
Tokoh utama wanitanya adalah seorang pemburu hadiah.
Sedangkan tokoh jahatnya menggunakan sandal hujan bahkan dihari yang cerah.
Yang terburuk dari semua ciri-cirinya.
Ada apa?/ Namanya Gyeon-woo?
Gyeon-woo?
Setting ceritanya benar-benar berantakan.
Jepang menjajah korea dimasa kerajaan Sejong...
..dan ayah raja adalah keturunan Yeonsan.
Pada akhirnya, tokoh utama bertarung dengan musuhnya.
Hujan deras turun dihari yang cerah.
Dan akhirnya dia menjadi raja. Raja Jung-jo.
Tentu saja, dia dari masa depan.
Menarik, huh?
Kenapa tokoh utamanya selalu dari masa depan?
Pada masa itu teknologi sudah maju...
..dan mereka menemukan mesin waktu.
Orang-orang pada masa itu suka menjelajahi waktu.
Orang-orang dari masa depan mungkin saja ada disini sekarang.
Menurutku U.F.O juga termasuk mesin waktu.
Suatu hari, aku akan bertemu orang dari masa depan.
Harus.
Jika kau bertemu mereka nanti, mintalah mereka membawamu.
Apa?
Bila mungkin...
Berikan pada Shin Cine.
Suruh mereka meminta Han Suk-gyu dan Shim Eun-ha sebagai aktornya.
Jeon Do-yun juga boleh.
Permisi, kau yang baru saja menerima teleponku?
Ini'The Warrior's Sad Love Story'.
Shin Cine tidak pernah menghubungiku lagi.
Hei!
Hei, nak.
Kau kira kereta ini buku gambarmu?
Jangan mencoretnya. Mau mati?
Lipstick-ku!
Aku selalu mengantarnya pulang ke Bupyung station.
Ini sesuatu yang harus dilakukan seorang pria.
Di perjalanan, kami juga sering bermain.
Kaki kiri melewati garis, aku menang.
Kaki kanan melewati garis, kau menang.
Apa hadiahnya?
Menurutku...
Bagaimana kalau ciuman?
Ciuman?
Mau mati?
Kau saja yang memilih.
Saling sentil.
Itu lagi?
Kau juga boleh.
Baiklah.
Ada yang datang.
Menurutku ini tidak adil.
Aku wanita, jadi menurutku aku boleh memukul.
Tidak. Kalu begitu aku juga mau ganti.
Tapi aku wanita./ Pria dan wanita sama saja.
Baiklah. Kau pukul, aku pukul juga.
Jangan malu-malu denganku atau kau mati.
Pukul aku yang keras.
Jika tidak aku akan membunuhmu!
Baiklah.
Kau boleh memukul dan aku hanya akan menggunakan jari.
Benar, itu baru adil.
Lihat itu?
Pria itu melewati garis menggunakan kaki kiri?
Aku tidak melihatnya. Lagipula dia datang dari arah yang berlawanan.
Aku kira dari arah sini.
Diamlah. Mereka datang.
Kiri. Kiri.
Sudah pasti kaki kanan.
Kiri! Kiri! Ganti kanan.
Haruskah kau memukulku?
Tentu saja. Jangan bergerak!
Aku tidak tahu bagaimana akhir dari semua ini.
Apa?
Apa yang kau lihat?
Aku berhenti!
Apakah mukamu raket?
Mengapa bolanya selalu mengenai wajahku?
Aneh sekali.
Aku tidak pernah ingin kalah dalam permainan.
Jadi aku akan terus bermain hingga aku menang.
Sudah lama?
Tidak terlalu.
Ibuku membelikanku sepatu ini..
tapi sepatu ini membuat kakiku sakit.
Mau dipijat?
Tidak, tidak apa-apa.
Daripada dipijat, lebih baik kita tukar sepatu.
Tidak mau?
Bagaimana mungkin seorang pria menggunakan sepatu wanita?
Pasti bisa.
Tapi, aku tidak mau...
Ya? Aku mengerti.
Ayolah. Aku belikan sepatu yang nyaman untukmu.
Lupakan saja.
Kalau begitu gunakan sepatuku, aku akan memegang sepatumu.
Kau tidak mengerti wanita.
Ok! Baiklah.
Benarkah?
Mau tahu rahasia?
Apa itu?
Aku tidak menggunakan celana dalam dihari ujian.
Tapi aku menggunakannya hari ini.
Kejar aku, sayang!
Hei. Jika tidak, aku akan membunuhmu.
Kejar aku, sayang...
Diam disana!
Berhenti!
Keluar!
Walaupun hanya sesaat, tapi aku bisa merasakan sesuatu dimatanya.
Itu rumahku.
Tunggu. Aku ambilkan payung.
Aku tidak apa-apa. Sudah basah lebih baik aku cepat pulang.
Apakah kau kekasih putriku?
Ya, pak.
Sudah seberapa kenal kau dengan putriku?
Tidak banyak...
Lain kali, jangan terlalu malam.
Kau tidak mengerti aku.
Mengapa kau membelanya?
Apa yang salah dengannya? Mengapa kalian menentangnya?
Kenapa sepatumu?
Ada apa denganmu?
Jangan bertemu dia lagi Gyeon-woo.
Dia bodoh dan tidak punya masa depan.
Itu bukan urusanmu.
Mengapa dia dibilang bodoh?
Kau juga bodoh karena itu kau tidak tahu.
Apa yang merasukimu?
Biarkan aku menjalankan hidupku sendiri!
Setelah itu...
..aku tidak mendengar kabar dari dia.
Halo?/ Gyeon-woo, ini aku.
Sudah lama tidak bertemu.
Suaranya terdengar riang seperti tidak ada apa-apa.
Hari jadian kita yang ke 100 sudah dekat.
Sudah 100 hari?
Menurutmu kapan seorang wanita terlihat paling cantik?
Ketika wanita seksi telanjang.
Dimana kau sekarang? Diam disana.
Tidak, aku hanya bercanda.
Wanita paling cantik ketika dia main piano.
Apa lagu kesukaanmu?
Lagu George Winston.
PacheIbeI Canon?
Ya, lagu itu.
Kau tidak akan bertanya padaku?
Kapan seorang pria terlihat paling menarik?
Berikan saja aku bunga mawar.
Masih punya baju seragam sekolahmu?
Ya. Kenapa?
Bawalah pada hari ke 100 itu...
..dan berikan mawarnya di kelasku.
Lakukan sendiri, ok?
Apa? Apa maksudmu? Bagaimana caranya ketika di dalam kelas?
Hei! Dia mematikannya! Sial!
Aku tidak mau kalah olehnya...
..atau dipermalukan disekolah wanita.
Aku lebih pintar daripada penampilanku.
Gadis-gadis itu pasti suka masakan China.
Hei, kau! Mau kemana? Kesini!
Aku mengantarkan masakan Cina.
Aku yang memesannya. Bawa kesini.
Benarkah?
Sayurnya banyak?
Oh, aku lupa sesuatu!
Berikan dulu makanannya! Bukan ke arah sana!
Ada pelanggan lain disana.
Hei!
Tapi itu saja tidak cukup untuknya.
Kami kembali ke masa sekolah kami.
Sejak kami ke kafe itu, kegiatan seragam sekolah diadakan tiap bulan.
Dan dia mabuk lagi.
Oh, remaja liar! Ini kondom.
Mari mencegah AIDS.
Taksi!
Dia bermimpi indah.
Dibandingkan ketika pertama kali aku melihatnya tidur di motel itu...
..dia terlihat berbeda.
Apakah sekarang dia sudah tidak sedih lagi?
Mungkin dia sudah tidak membutuhkanku lagi.
Maaf. Bisakah kau lebih pelan?
Ini.
Punya rencana setelah kelulusan?
Sebenarnya, aku belum memikirkannya.
Boleh aku lihat isi sakumu?
Pak? Ya.
Itu kondom.
Untuk apa ini?
Oh, ya. Aku sedang belajar pencegahan AIDS.
Tapi belum kugunakan.
Sebenarnya, dalam perjalanan kesini../ Lupakan.
'Chicks Hen'? Apa artinya?
Oh, ya. Itu restoran sup ayam.
'Kami puaskan keinginanmu?'
Memuaskan selera makan kita menurutku.
Cepatlah beritahu dia.
Bagaimana perasaanmu terhadap putriku?
Oh, ya. Kami hanya teman sekarang.
Tidak usah khawatir.
Jika kami lebih dekat, aku pasti akan memberitahumu.
Jangan bertemu dia lagi.
Sejak hari itu, dia tidak pernah menghubungiku lagi.
Mendadak, tapi begitulah kami putus.
Kami sudah putus. Dan sekarang, aku bebas.
Ini aku. Datanglah ke kafe jam 7.
Kenapa?
Apa? Aku punya kencan hari ini.
Datanglah 45 menit lagi.
Aku juga punya kencan.
Sudah di jalan?
Aku sedang kencan dengan seorang gadis.
Cepatlah.
Aku harus ke kamar kecil.
Aku harus ke kamar kecil.
Senang bertemu denganmu.
Aku Cha Seok-won. Senang bertemu denganmu.
Sama-sama./ Silahkan duduk.
Kencan dengan seorang gadis?
Tidak, dengan seorang pria.
Boleh aku tahu pesananmu?
Kopi saja.
Kau boleh memesan cola.
Aku pesan kopi saja.
Gyeon-woo. Kau beruntung sekali.
Aku banyak mendengarmu. Bahwa kalian berteman.
Teman...
Aku harus ke kamar kecil.
Mana Gyeon-woo?
Sudah pergi.
Dia memberitahuku 10 aturan.
Aku punya ingatan yang bagus. Maka aku akan mengulangnya.
Pertama, jangan memintanya jadi feminim.
Kedua, jangan biarkan dia minum lebih dari tiga gelas.
Dia akan memukul seseorang.
Di kafe, pesanlah kopi, jangan cola atau jus.
Jika dia memukulmu, pura-puralah itu sakit.
Jika itu sakit, pura-puralah tidak sakit.
Di hari ke 100 kalian...
..berikan dia mawar di kelasnya.
Dia sangat menyukainya.
Kau harus belajar kendo dan squash.
Dan juga, bersiaplah sesekali masuk penjara.
Jika dia berkata akan membunuhmu...
..jangan terlalu dipikirkan. Itu akan mengurangi tekanan yang kau rasakan.
Jika kakinya sakit, bertukar sepatulah dengannya.
Terakhir, dia suka menulis.
Semangatilah.
Kepada para calon penumpang, diminta perhatiannya...
Gyeon-woo.
Berdirilah dibelakang garis kuning...
Gyeon-woo!
Setelah penumpang turun, antrilah...
Gyeon-woo!
..ketika memasuki kereta.
Siapa namanya?
Gyeon-woo. Biarkan aku melakukannya sendiri.
Gyeon-woo. Dimana kau? Aku mencarimu.
Gyeon-woo. Pergilah ke eskalator. Ok?
Kau mati jika tidak datang. Cepatlah.
Siapa yang menyuruhmu memelukku?
Bodoh. Kau harusnya menghindar.
Terkadang aku merasa mengenalnya tapi terkadang tidak.
Kami berada di persimpangan jalan sekarang.
Apa yang akan terjadi diantara kami?
Akankah hubungan ini akan bertahan selamanya?
Siapa itu?
Ini aku, Yah.
Dia menyuruhku menulis sebuah surat..
pada selembar kertas.
Untuk mengungkapkan perasaanku...
..aku berusaha keras menemukan kata yang tepat.
Ketika pertama kali aku bertemu dengannya...
..aku ingin menyembuhkan lukanya...
..tapi sekarang aku tidak bisa melepaskannya.
Aku berharap bisa tetap bersamanya.
Aku menulis semua perasaanku itu.
Dia pun pasti menulis tentang aku sekarang.
Beginilah cara kami berpisah.
Gyeon-woo.
Kau lihat bukit itu?
Ya.
Bisakah seseorang disana mendengarku disini?
Ya, mungkin saja. Tapi mungkin juga tidak.
Kalau begitu pergilah kesana. Aku akan berteriak dari sini.
Jika kau mendengarku, jawablah.
Kau ingin aku pergi kesana?
Ya.
Gyeon-woo!
Kau dengar aku?
Gyeon-woo! Maafkan aku. Aku tidak mampu.
Gyeon-woo. Maafkan aku. Aku tidak mampu.
Aku kira aku akan kuat, tapi ternyata aku hanya seorang gadis lemah.
Gyeon-woo! Maafkan aku.
Kau membawa suratmu?
Ya.
Apa itu?
Kapsul waktu.
Kita masukkan surat kita kemudian dikubur.
Dua tahun dari sekarang, kita bertemu lagi disini.
Kita akan saling membaca surat disini...
..dan mungkin kita akan menemukan jawabannya.
Begitulah cara dia melakukan perpisahan...
..dan aku terus mengulang di dalam pikiranku bahwa 2 tahun itu tidak lama.
Mari bertemu disini tepat hari ini 2 tahun lagi, Ok?
Kita akan bertemu 2 tahun lagi.
Ketika bertemu nanti, kita akan berbeda dari sekarang.
Mungkin kita lebih dekat...
..atau semakin jauh.
Kita hanya bisa memilih satu.
Gyeon-woo. Kau duluan.
Kita berpisah disini.
Apakah tidak lebih baik kita berangkat bersama?
Tidak, aku tunggu kereta berikutnya. Menurutku lebih baik begitu.
Sampai jumpa 2 tahun lagi!
Ok, 2 tahun lagi!
2 tahun!
Sampai jumpa!
Gyeon-woo!
Begitulah kami berpisah.
TAMBAHAN WAKTU
Aku tidak pernah bisa menjalani hidup sendiri sejak kami berpisah.
Mengingat semua kenangan itu...
..aku mulai menulis ceritaku di Internet.
Dan aku memutuskan.
Jika aku bertemu dia lagi, akan kuperlihatkan diriku yang berbeda.
Kumanfaatkan waktuku. Untuknya dan untuk masa depanku.
Kenapa bolanya tetap saja mengenai wajahku?
Aku menulis kisah kami di Internet setiap hari...
..dan aku selalu menyibukkan diriku selama 2 tahun ini.
Permisi. Aku menulis 'My Sassy Girl'.
Shin Cine membaca tulisanku...
..dan menawarkan aku untuk menjadikannya sebuah film.
Aku membantunya mewujudkan impiannya.
Aku ingin segera memberitahunya...
..tapi aku hanya bisa menunggu hingga saatnya tiba.
Dia tidak datang.
Hanya hari ini kami bisa bertemu.
Tidak ada yang tahu apakah dia akan datang.
Bagaimana dia bisa masuk kesini?
Misteri.
Gyeon-woo! Apa kabar?
Aku sungguh bahagia bersamamu.
Aku tidak yakin apakah kau tahu, tapi seseorang yang kucintai telah tiada.
Hari pertama kali kita bertemu..
..adalah hari kematiannya setahun yang lalu.
Sebenarnya, aku berusaha mencari dia di dalam dirimu.
Aku tahu itu salah, maafkan aku.
Aku juga bertemu dengannya di kereta sepertimu.
Aku sangat menyayanginya.
Dia melakukan semua yang aku minta. Sama seperti yang kau lakukan terhadapku.
Dibawah pohon ini, kami mengikat janji bersama.
Tapi kemudian dia pergi.
Selama aku bersamamu, aku sering bertemu orang tuanya.
Dia ingin memperkenalkan aku pada seorang pria..
..tapi aku tidak bisa.
Di hari pertama aku bertemu denganmu, aku datang ke pohon ini..
..dan aku meminta padanya.
Untuk membebaskan aku.
Dan ketika aku bertemu denganmu, aku berpikir.
Mungkin, dia yang memperkenalkan aku padamu.
Tapi semakin sering aku bertemu denganmu...
..di dalam diriku dia semakin cemburu terhadap dirimu.
Semakin aku menyukaimu, aku semakin merasa bersalah.
Sementara ini kita berpisah...
..aku ingin mencoba melupakannya sendiri.
Sejak hari itu, aku semakin sering kesini.
Jika aku tidak bersamamu setelah 2 tahun ini...
..berarti aku tidak berhasil melupakannya.
Seberapa jauh perubahan kita selama 2 tahun ini?
Aku merasa kau hidup di masa depan...
..dan aku tetap di masa sekarang.
Aku ingin segera bertemu denganmu...
..agar aku bisa membaca suratmu.
Mengapa kau memandangku seperti itu, pak?
Karena kau sangat cantik. Aku kira seorang malaikat yang turun ke bumi.
Kau sering kesini?
Sesekali. Pohon ini punya banyak rahasia.
Aku juga punya rahasia.
Benarkah?
Tiga tahun lalu, aku menguburkan surat bersama kekasihku disini.
Apa rahasiamu?
Lalu apa yang terjadi?
Kami berjanji bertemu lagi setahun yang lalu.
Tapi aku tidak bisa datang.
Kau terlambat 1 tahun sepertinya.
Tapi 2 tahun terasa tidak lama.
Aku bahkan belum membuat keputusan.
Aku hanya membuang-buang waktuku dengan pikiran bodoh.
Seperti apa?
Jika kami ditakdirkan bertemu...
..kami akan bertemu secara tidak sengaja di suatu tempat.
Kau tahu apa arti nasib?
Membangun jembatan untuk mempertemukan sepasang kekasih.
Sebenarnya, aku telah membaca surat kalian.
Sudah kukatakan, pohon ini punya banyak rahasia, bukan?
Ya.
Lihatlah baik-baik. Apakah pohon ini terlihat sama seperti dulu?
Entahlah, terlihat sedikit berbeda. Tapi aku tidak yakin.
Orang-orang hidup dan mati.
Pohon pun ada yang hidup dan mati.
Pohon ini mati kerkena petir setahun yang lalu.
Terbelah menjadi dua.
Tapi anak muda ini terlihat sangat sedih karenanya.
Selama musim semi...
..dia menanam pohon baru yang terlihat sama.
Ketia dia menanamnya..
dia bertanya padaku tentang kemiripannya.
Dia berkata seseorang akan sedih jika pohon ini mati...
..jadi tidak ada yang perlu tahu tentang hal itu.
Gyeon-woo...
Nomor yang anda hubungi salah atau berada diluar jangkauan.
Silahkan ulangi.
Hai.
Sudah lama. Kau terlihat cantik.
Bibi terlihat masih muda. Apa kabar?
Kau kembali ke Inggris?
Ya. Selama 1 setengah tahun.
Agar aku bisa melupakannya.
Begitukah. Sudah lebih baik?
Ya. Jauh lebih baik.
Benarkah?
Mungkin sekarang dia sedih.
Tidak akan. Dia pasti akan lebih bahagia melihatku sekarang.
Baguslah, itu yang aku harapkan.
Bibi! Aku baru saja selesai berfoto.
Kau anak nakal.
Tahu sudah berapa lama ini?
Maaf aku tidak memberitahumu sebelumnya.
Ini Gyeon-woo. Tidakkah dia mirip?
Ketika kau sedang bersedih...
..aku berusaha memperkenalkannya selama beberapa tahun itu
tapi dia tidak pernah datang kesini.
Aku dengar kau sering ke Bupyung...
..tapi tidak pernah mengunjungiku?
Dekatlah kalian berdua.
Menurutku akan membuatmu semakin lebih baik.
Oh, Ya. Gyeon-woo, kau juga akan ke Inggris, bukan?
Dia tinggal disana, jadi mungkin dia bisa membantumu.
Aku tidak perlu pergi sekarang.
Mengapa? Kalian sudah saling kenal?
Bibi mungkin tidak akan percaya, tapi aku bertemu seseorang dari masa depan.
Dari masa depan.
Beginilah aku bertemu dengannya lagi.
Apakah terlalu kebetulan?
Jembatan untuk mempertemukan sepasang kekasih.