Tip:
Highlight text to annotate it
X
Edit Subtitle Oleh : Rye Mau Download Ratusan Film Baru/Lama + Subtitle Indonesia? Visit http://ryekoplock.heck.in/
Edited + Resync by Ube
[MUSEUM SIAM]
Mengapa kamu suka foto jenis ini?
Aku suka foto "close-up", karena...
Foto "close-up" membuat kita bisa fokus melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat dari jauh.
Ketika kamu memotret foto "close-up", bagian mana paling penting menurutmu?
Kurasa bagian mata. Karena...
Permisi. Bayi kecilku menangis.
Tampan sekali. Sayangnya sudah punya anak.
Apa kabar, bayi kecil?
Kau pasti lapar ya. Kau terlihat sangat marah.
Hee... Jangan marah ya.
"Siapapun kita..."
"Pasti punya seseorang yang kita suka secara diam-diam."
"Saat kita memikirkan dia, kita seperti merasa... mmm..."
"Sedikit sesak di dada."
"Tapi kita tetap ingin menyimpan dia di dalam hati."
"Walaupun, saat ini aku tidak tahu dimana dia sekarang,"
"dan apa kabarnya."
"Meskipun begitu, dialah yang membuatku memahami..."
"...A Little Thing Called: LOVE" "...hal kecil yang disebut: CINTA"
Mario Maurer
Pimchanok Luewisedpaiboon
Oh...
Jadi kita kesini tiap hari karena ini.
Bukan... Lihat, sepeda motornya tuh aneh sekali.
Heh...?!
Hei Kak, lihat dia... Dia sangat cantik...
Hei Kak... Lihat...
Hoy... Dia tampan sekali. Tidak heran kau suka padanya.
Kau gila?! Mana ada.
- Good afternoon. (Selamat sore) - Oh, sawadee khab.
- Follow me. (ikut saya) - Oke.
Lewat sini.
Ma. Sarapan nasi goreng untuk meja ini.
- Nam, setelah layani meja itu, pergi belanja ke pasar, ya? - Ya.
Mmm... manisnya.
Bagaimana sekolahmu?
Baik. Aku masih bersama Cheer, Gie dan Nim.
Kalian tidak bosan ya. Terus bersama sejak TK.
Kak Nam tidak ada pilihan. Wajahnya jelek. Tidak ada orang lain yang mau berteman dengannya.
Teman adalah teman. Tidak dilihat dari tampang.
Tapi bukankah itu hal paling penting?
Aku beruntung bisa secantik Ibu.
Jika aku terlihat seperti Ayah dan Kak Nam, aku pasti kesulitan dapat pacar nantinya.
Hei...hei... Stop...stop...stop...
Kalian sudah besar tapi masih saja suka berkelahi.
Lagipula... Pang, jangan bicarakan Ayah seperti itu.
Jika Ayahmu dengar, dia bisa sedih.
Ya sudah Nam, pergilah belanja.
Ayah kan di Amerika. Mana mungkin dia tahu.
Mau mangga?
Kau mau mangga?
Siswa baru kelas 10 (kelas 1 SMA) memang pintar semua.
Iya... Kita di sekolah wanita dari TK. Membosankan.
Sudah selesai kau hitung?
Nim dapat 28.
Antara 25-35. Pria yang cocok untukmu adalah yang berkarakter pemimpin.
Kau akan merasa hangat dibuatnya. Berarti dia seperti...
Kak Tom pemimpin klub ajaran Budha.
Cheer dapat 15.
Antara 15-25. Pria yang cocok untukmu adalah yang tipe olahragawan.
Jadi pastinya Kak Ken pemain basket.
Sepertinya dia bukan tipemu.
Untukku, pastinya seorang mafia.
Ya, kau benar. Seperti...
Kak Maew. Dia kan agak sedikit liar.
30 untuk Nam.
Kalo 30. Pria yang cocok untukmu adalah seorang seniman
Siapa ya kira-kira?
Kenapa setiap pelajaran Bahasa Inggris, muka kalian pada murung semua?
Gembiralah seperti jam istirahat.
Jangan senyum-senyum, Nam.
Kau cuma pintar dalam Bahasa Inggris.
Tapi dipelajaran lain,
So bad. (Buruk sekali)
Dasar hitam!
Baiklah. Hari ini kita akan belajar Vocab dan Grammar,
dari lirik lagu. Bagikan liriknya.
[Namanya Shone. Siswa baru Kelas 10 (Kelas 1 SMA)]
[Tapi dengar-dengar masa lalunya sungguh buruk. Anaknya nakal]
[Itu tidak benar]
Anak-anak, kata "inspiration", huruf A diubah jadi E.
Maka, jadinya "inspire." (terilhami)
Contohnya: "Kau adalah inspirasi."
[Dua gadis dikeluarkan dari sekolah gara-gara dia. Jangan dekati dia]
[Aku tidak percaya] - You know? (Mengerti?)
- Ya. - Temanku dulu satu sekolah dengan dia./ Oh ya?
- [Apa yang sedang kalian bicarakan?] - [Ini urusan kami]
[Tapi saat ini saya sedang mengajar]
"Tapi saat ini saya sedang mengajar?"
Cheer!
Stand up! (Berdiri)
"You are the inspiration." Apa artinya?
Apa artinya???
Oh... "Kau adalah inspirasi."
Benar, "kau adalah inspirasi."
Kau adalah inspirasi...
Benar sekali. Itu adalah hal yang...
Bahkan aku...
Aku suka...
Sit down! (Duduk)
Thank you, Teacher. (Terima kasih, Bu Guru.)
Alright. (Baiklah)
Baca kalimat ini bersama-sama.
[WC WANITA]
Hei, Karin.
Ke depan kerjakan soal.
Siapa pelakunya?
"Ini karena kau datang kepadaku"
"Untuk tinggal di hatiku siang dan malam"
"Dunia mempunyai jalan" "Dunia mempunyai tangga"
"Mempunyai cinta dan hati" "Yang mempertemukan kita"
"Di dunia ini"
"Kita berdua"
Guru Orn.
Kau sangat hebat. Kenapa tidak mendaftar di tim sekolah?
Begini saja sudah cukup menyenangkan.
Kau masih takut ya?! / Kak Shone!
Kak Shone!
Aku segera kembali.
- Siapa gadis itu? - Yang mana?
Siapa ya sampai Kak Shone harus menemuinya.
Mungkin dia adalah pacarnya kak Shone.../ Tidak mungkin!
Maaf.
Paman Chang!
Ibu. Kak Nam. Paman Chang disini.
Sawadee khab. Aku rindu paman.
Paman Chang!
Paman Chang...
Sawadee khab, Paman Chang.
Eh, Pang!
Lama tidak jumpa tapi rambutmu masih bau ya.
Eh, Nam! Kau sudah besar sekali.
Eh, Pim!
- Kau lelah ya? - Ya. Aku lelah sekali perjalanan dari Amerika ke sini.
Ehh... Paman!
Paman, apakah Ayahku segendut dirimu?
Ayah kalian sekarang sebagai asisten koki.
Ke mana-mana mengangkat baki makanan. Dia sungguh pekerja keras.
Dia juga titip foto untuk kalian.
Biar kulihat.
Euh... tunggu dulu.
Eh, Pim. Suamimu...
Bilang bahwa dia akan kirim uang akhir bulan ini.
Dan dia juga bilang...
Pim, sayangku.
Aku janji rumah ini takkan disita.
Pim dan Putri-putriku, mohon bersabarlah.
Ayah harusnya segera pulang.
Ayah kalian juga bilang...
Katanya jika ada yang bisa juara 1, akan dia kirim tiket ke Amerika.
Tapi... harga tiket kan mahal pastinya.
Apa benar akan dikirim?
Itu karena Ayah kalian tahu, juara 1 akan sangat sulit untuk Pang dan Nam.
Baiklah, Ayah.
Nam akan meraih juara 1.
Lihat saja nanti.
Juara 1 dari belakang maksudnya?!
Pepsi 4 gelas ya, Bi.
Bi, Pepsi 2 gelas. Yang cepat.
Kak, kamu kok begitu?!
Maaf ya. Kami lelah dan haus. Ada masalah rupanya?!
Kami adalah tim sekolah.
Kalian dengar?!
Jadi tolong biarkan pemain-pemain tim basket duluan.
Dan aku adalah pemain basket.
Bi, Pepsi 4 gelas.
Pepsi 4 kan?!
Ya.
Sialan kau.
- Heh, kau melempari debu ke arahku. - Oh, maaf. Meleset.
http://ryekoplock.heck.in/
Hei, biar aku saja.
Hei, Nam, Nam.
- Mereka berkelahi di gedung olahraga. - Hah! Stop, stop.
Nam, kau mau kemana? Naik motor lebih cepat.
Ayo cepat.
Kayaknya kau sajalah.
Kau ingin menjadi "pahlawan" provinsi seperti Ayahmu?
Ayahmu yang gagal menendang penalti.
Hei, kalian tahu tidak?!
Provinsi kita tidak mendapat juara nasional, karena Ayahnya.
Dan provinsi kita tidak punya kesempatan lagi seperti waktu itu. Sialan Ayahnya.
Sayang sekali. Aku ingin lihat Kak Ping dihajar.
Ayo pergi.
Nam, pepsi dari Kak Shone kamu minum, tidak? Kenapa tidak dibuang saja kalo tidak diminum?!
Jangan diminum.
Tidak diminum, lalu kenapa taruh di kulkas?
Anak-anak. Hari ini Ibu punya dua pengumuman.
Sekolah kita sangat kotor karena siswa buang sampah sembarangan.
Jadi mulai sekarang, akan dikenakan denda.
1 sampah, 1 Baht.
Apa terlalu mahal?
Ibu berikan harga promosi.
Buang sampah sembarangan, buang saja tidak apa-apa,
Denda 50 Baht.
Buang saja sembarangan, biar Ibu yang bersihkan.
Setelah upacara pagi ini, siswa yang Ibu panggil,
pergi ke ruang BP segera.
Jakkawan, kelas 10/5. (Kelas 1 SMA, 1/5)
Ashawin, kelas 10/7 (Kelas 1 SMA, 1/7)
Everybody... Understand? (Semuanya, mengerti?)
Understand? (Mengerti?)
Ya.
Thank you. (Terima kasih) "I love you."
Silangkan tangan!
Jika kalian berkelahi lagi,
Bapak akan telepon orangtua kalian. Mengerti?!
Khususnya kau, Shone.
Kau punya bakat sebagai fotografer.
Provinsi sedang mengadakan kontes foto.
Kau sebaiknya ikut kontes itu. Dan bisa mengharumkan nama sekolah.
Itu lebih baik ketimbang berkelahi. Mengerti?!
- Ya. - Silahkan pergi.
- Permisi, Pak. - Berikutnya!
Kak...
Aku...
Soal kemarin...
Aku minta maaf.
Tidak apa-apa.
Kamu tidak salah apa-apa.
Ini plester luka.
Cepat sembuh, ya.
Nam...
Makasih ya.
Hei... Kak Shone tahu namaku. Kak Shone tahu namaku.
Kak Shone tahu namaku.
Hei. Lihat ni.
Toko ini punya buku seperti ini. / "20 Cara Ampuh Agar Senior Jadi Pacarmu."
Itu mereka... Geng pita putih.
Aku pergi dulu ya.
Lihat dia.
Ngapain dia ikut geng seperti itu?
[MERAIH JUARA 1 DI UJIAN]
Kamu serius?
Tentu saja.
Aku rindu pada Ayahku. Sudah 5 tahun tidak jumpa.
Earn.
Tahu tidak, Kak Kai bilang cinta padaku karena buku ini loh.
Benarkah? Buku ini benar-benar berhasil?
Sebelum Pooh menjadi pacar Kak Tor,
dia juga beli buku ini: "9 Resep Cinta Untuk Pelajar."
Betul manjur rupanya.
Tidak jadi ikut mereka?
Tidak.
Aku ikut dengan mereka tapi malah dibilang merusak pemandangan.
Metode pertama.
Menangkan hatinya dengan kepercayaan Yunani.
Pergilah ke tempat dimana bisa melihat bintang.
Lalu, pakai jarimu untuk menulis...
...inisial orang yang kau sukai dengan menghubungkan bintang-bintang.
Minggir. minggir. Lihat.
Kau memenuhi seluruh jendela.
Hei, Nam...
- Kau tidak ikut menulis dengan kami? - Tidak.
Aku rasa itu tidak masuk akal.
- Agak susah terlihat ya. - Kayaknya enak dilihat diluar deh.
Sampai jumpa, Nam.
"Satu-satunya bintang"
"Yang selalu kutunggu setiap hari"
"Aku ingin bintang yang sama..."
"Yang juga sedang kau lihat"
"Hanya bintang itu"
Kalian sungguh berlatih keras. Ingin ikut kompetisi bola dimana?
Kompetisi bola disekitar sini.
- Nih, tangkap. - Hei, jangan.
Tanganku sedang pegang poster, kenapa ditendang kemari?
Dari aksenmu kau orang Cina ya?
Itu karena...
Saat aku kesal, Aksen Cina-ku kadang-kadang keluar.
Hei, hei, lihat, lihat.
Lihat ni. Ini, Shone.
Poster kontes foto ke-3 yang kau minta.
Lihat dia.
Dia terus saja bermain sepanjang hari.
Tapi tidak berani bermain untuk sekolah.
Dia bermain untuk senang-senang aja, Ayah. Bukan untuk serius.
Jika untuk serius, dia selalu tidak berani.
Andai saja aku berhasil ketika tendangan penalti waktu itu.
Sudahlah. Jangan menyalahkan diri lagi.
Putra kita mungkin saja berani melakukan tendangan penalti,
walaupun diejek oleh temannya.
Atau, jika dia benar takut,
dia akan bisa mengatasi rasa takutnya suatu hari nanti.
Contohnya, ada orang yang gagal dalam tendangan penalti,
tapi dia bisa lewati kenangan hari buruk itu sampai sekarang.
Kamu kok terlihat aneh hari ini?
Nih..
Saran dari dokter untuk memakai behel gigi.
Cantik, 'kan?
Menurutmu cantik?! Menurutku tidak sama sekali.
- Lihat sekali lagi. - Tidak cantik sama sekali.
- Hei, kau mau coba lakukan itu pada Kak Ken? - Ya.
Makan, makan, makan.
Ya kan Kak Ken makan.
Eh... Kau sudah gila.
Dia kan memang lagi makan. Bagaimana bisa disebut hipnotis?
Apa yang sedang kalian lakukan?
Ini, metode ke-2.
Metode kuno dari Bangsa Maya. Kita berkonsentrasi.
Lihat ke orang yang kita sukai. Lalu mencoba mengontrol pikirannya.
Suruh dia patuhi perintah kita. Jika dia mengikuti perintah kita,
- itu artinya dia belahan jiwa kita. - (Berpalinglah, berpalinglah)
(Berpalinglah)
Hei, dia berpaling padaku.
Siapa? Siapa, Nam?
Bukan siapa-siapa.
Kau coba hipnotis Kak Shone, ya?
Kau sudah gila?! Mana ada.
Jadi, kenapa kau bilang buku ini cuma omong kosong belaka?
Karena itu berisi kepercayaan dari banyak negara.
- Jelas sulit dipercaya. - Tapi kau ikuti juga kan?!
Iya. Hei.
Kau sebaiknya tidak usah pura-pura deh.
- Aku takut diejek. - Oh, jangan khawatir soal itu.
Karena kami pasti akan... mengejekmu.
Metode ke-3.
Ini berasal dari Skotlandia.
Memberi barang yang disukai olehnya secara diam-diam.
Tidak boleh ketahuan.
Jadi, dia akan tahu, bahwa ada yang suka padanya.
Itu jeli-ku ya.
Tega sekali kau membuatnya jatuh?
- Terima kasih, Guru Pon. - Ini telur asin.
Itu artinya selama bepergian, kau terus memikirkanku ya.
Aku pasti akan memakan semuanya.
Terima kasih.
Daah...
Telur asin dari Guru Pon. Hei!
Telur asin dari Guru Pon. Hei!
Telur asin dari Guru Pon. Oh! Benar sekali.
Diberi oleh Guru Pon.
Telur asin dari Guru Pon.
- Ini dari...? - Ya. Guru Pon membawanya dari perjalanan.
- Berapa banyak?/ 4 kotak. - 4 kotak?!
Sialan.
Pelan-pelan aja habisinnya ya.
Kita lupa.
Negara kita kan daerah tropis.
- Mangga? - Ya.
Orang lain kasihnya bunga atau sapu tangan. Kok kamu malah mangga?
Romantisnya dimana?
Hei, lihat. Lihat. Itu dia.
Huuii... Enaknya.
Ayo, pergi, pergi.
Kue mangga, Kak.
Aku buat sendiri.
Makasih ya.
Kelihatannya enak.
Kau baik-baik saja?
Ya.
Tamat.
Tamatlah sudah.
Dia bertindak sedikit saja,
- Tapi sepertinya jelas berhasil. - Ya.
Dia juga cantik. Calon istri yang pas.
Bagaimana bisa ditandingi?
Ya udah ubah saja sasaranmu.
Sebenarnya...
Aku ada janji sih.
Tapi karena Guru Pon mengajakku makan malam...
Dan ini juga karena baru pertama kali...
Jika Guru In ada janji lain, tidak apa-apa.
Kita bisa lakukan lain kali.
Ooh... tunggu, tunggu.
Sebenarnya, aku tidak ada janji.
Aku bisa datang kok.
Guru Pon.
Sampai jumpa nanti malam ya.
Tapi, Guru Pon...
Makan malam ini bukan kita berdua saja?
Oh, jangan sebut makan malam.
Lebih enak disebut pesta perayaan musim panas.
Banyak guru lain yang akan datang juga nanti.
- Aku jamin akan menyenangkan. - Baiklah.
- Guru Orn. - Bu Guru...
Aku takkan pernah menyerah.
Perang ini...
...baru saja dimulai! - Guru! Itu kertas jawabanku.
Lebih tinggi. Lebih tinggi.
Angkat. Angkat lagi, Nam.
Aku ada ide. Kak Shone harus mengantar Nam pulang.
Ya...
Nam pasti selama ini memimpikannya. Iya kan?!
Saat Kak Shone mengatar Nam pulang, turun dari motor, lalu diberi mangga.
Sungguh romantis.
Pura-pura saja motormu sedang rusak.
Bagaimana bisa?
Saat dinyalakan, dia akan tahu.
- Iya. - Bagaimana kalau kehilangan kunci?
Bagaimana bisa hilang?
Kuncinya disini.
Yak, sekarang sudah hilang.
Kak Shone.
Itu dia.
Oh, Nona Kue Mangga.
Kenapa kakimu?
Sepertinya kakiku terkilir.
Ayo, biar aku antar.
Tidak apa-apa.
Ayolah, sebaiknya kamu aku antar saja.
Aku jadi merepotkanmu.
Oho... sandiwara rupanya.
Dia lulusan sekolah akting ya?
[SELAMAT TINGGAL KELAS 1 (KELAS 1 SMP)]
[SAMPAI JUMPA DI KELAS 2]
Ibu, lihat ini.
Pang! Hei, Pang!
Ibu, Kak Nam punya pacar.
Nam.
Jika begini, bagaimana bisa bertemu Ayah?
Kau sebaiknya tunggu dulu untuk bisa pacaran.
Untuk sekarang, pikir dulu untuk belajar.
Cheer, kenapa kalian ke sini?
Pang bilang kakaknya sedang patah hati.
Dengar musik aja semingguan ini.
Kami pikir kau sudah melupakan Kak Shone.
Pelankan suaramu. Nanti Ibuku bisa dengar.
Ibumu tidak ada dirumah. Dia sedang ke pasar.
Cheer, disini sudah sesak.
Nam, kapan Ibumu akan melebarkan tangga ini?
Hei, Nam. Ayo cari metode lain.
Dengarkan baik-baik. Metode ke-7.
Ini metode dari Gypsi.
Bangun rasa cinta dari diri kita.
Jadikan dirimu terlihat lebih cantik, lebih pintar,
dan lebih baik dalam segala hal.
Dia akhirnya akan berpaling pada kita.
Hei, apa yang kalian lakukan?
Kak Shone kan tampan. Nam juga harus cantik.
Kulitnya sudah mulai terkelupas.Teruskan.
"Senin, aku menunggu"
"Selasa, aku masih menunggu"
"untuk melihat.. melihat... apa yang kau lakukan"
"Rabu, dia masih tidak di sini"
"Pagi, atau sore harinya"
"Kamis juga masih tidak ada"
"Begitu juga Jumat, Sabtu dan Minggu"
"Tidak satupun di hari-hari itu aku tidak merindukanmu"
"Tidak satupun di hari-hari itu kau kembali"
"Seperti hari yang lalu"
"Berapa lama harus begini? Aku tidak tahu"
"Berapa bulan atau berapa tahun?"
"Berapa banyak kenangan kita di masa lalu?"
Apa itu? Kamin. (Pemutih Kulit)
"Aku selalu merindukanmu"
Halo, gadis kecil.
Panggil saja nanti kalau sudah dapat barangnya ya.
Jangan sungkan.
[PORNCHAI MEMBUAT TIM KALAH DI PIALA CHAMPION]
Nam, dia tidak ada.
- Mungkin dia sedang keluar. - Dia tidak di rumah.
Aku tidak melihat sepeda motornya.
Hei, gadis kecil. Sudah dapat barangnya?
Sudah.
Yang ini.
Kalian ingin beli apa?
Mau main tenis meja?
Kamu kok terlihat kuning?
Apa kamu sedang sakit?
Kak Shone.
Oh, Nona Kue Mangga. Mau beli apa?
Bola tenis meja.
Oke. Ikutlah denganku.
Ayo kesini anak-anak.
- Mendaftarlah di Klub Drama Guru In. - Klub Drama disini.
Kami punya banyak cerita. Kalian bisa menjadi pangeran, putri,
pahlawan, pejuang wanita, apapun yang kalian inginkan.
Mum Teng Nong dulunya dari Klub Drama Guru In.
Ayolah.
- Apa kalian tidak tertarik? - Kalian tidak tertarik?
- Khun Nirankun juga dari klub kami. - Iya.
Jika ingin terkenal, gabunglah dengan kami.
[KLUB TARIAN KLASIK THAILAND]
Kau sebaiknya lepas kacamata, Nam.
- Bagaimana? - Aku masih belum terbiasa.
Kurasa kita tidak cocok dengan konsep ini.
Harus kulit putih, cantik, wajah orang Cina, apapun syarat untuk menjadi penari klasik.
Ya, benar. Tiap tahun Guru Orn hanya memilih siswa yang cantik saja.
Dan ketika mereka menari, seluruh sekolah melihatnya.
Itu benar.
Tidak seperti siswa klub drama. Mereka semua jelek.
Tidak ada yang datang menonton.
Hei... Kita harus coba. Kita berempat.
Tidak berkulit putih, tidak berwajah orang Cina.
Tapi cantik, dan menjadi pelopor untuk kulit gelap.
Kak Shone.
Kamu ikut klub yang mana?
Fotografi.
Jika butuh model foto, kamu bisa beritahu aku.
Aku lebih suka memotret pemandangan bukan orang.
Hei, apa kau becanda?
Iya, hanya becanda.
Ayo, biar ku potret.
Kau sudah tidak kuning lagi?
Apa kau jadi lebih putih?
Hanya sedikit saja.
Aku tunggu penampilan kalian di hari festival sekolah nanti ya.
http://ryekoplock.heck.in/
Kau lihat itu, Nam.
Kak Shone memperhatikanmu.
Bahwa kau sudah tampak lebih putih. Kau harus lebih percaya diri.
Jika kita ikut klub menari, kita bisa terkenal.
Pasti akan menyenangkan. Tentunya.
Jika merasa tidak yakin cantik, sebaiknya daftar di klub yang lain saja.
Hei Faye, kenapa kau bicara begitu?
Bukan untuk kalian. Aku bicara pada Kwan. Iya kan?!
Bohong!
Kau menjelekkan kami!
Hei, berhenti kalian.
Yang jadi biang keributan, keluar!
Tunggu.
Faye dan Kwan, tetap tinggal.
Nam.
Aku minta maaf soal tadi.
Aku juga minta maaf.
Ini ada minuman aku beli untukmu.
Ambillah.
Tunggu!
Biar dia minum dulu.
Tidak mau minum, kan?!
Jangan diminum karena air ini sudah dicampur dengan sambal ikan.
Dan jangan lupa dibuang.
Gadis itu sungguh jahat.
Ternyata kalian ada disini.
Dengarkan baik-baik.
Senyum.
Cemberut.
Tertawa.
Perfect (Mantap). Temui Ibu di auditorium nanti ya.
- Oke. - Bu Guru.
Jangan bilang-bilang. Ini tawaran terbatas.
Mengerti?
Guru In. Guru In.
Guru In kenapa kok monyong begitu?
Guru In, kau baik-baik saja?
Guru In baik-baik saja?
Guru In.
- Ada apa Kepala Sekolah? - Tidak.
Hanya ingin tanya apakah Guru In baik-baik saja?
I'm Fine. (Aku baik-baik saja)
Jangan lupa nanti ya.
I'm fine. (Aku baik-baik saja)
- Air? / - Jangan!
- Cocok sekali. Ibu jamin. / - Bu Guru.
Oh... kalian telat.
- Tidak mau main drama ya? / - Iya.
Oey, tunggu, tunggu, tunggu.
Ibu hanya becanda.
Bu Guru, kami... ingin bilang bahwa...
Oh, tidak usah dipikirkan.
Ibu akan beri peran yang bagus untuk kalian.
Bu Guru, kami ingin bilang... Sebenarnya...
Kami ingin ikut klub...
- Ingin.../ Ingin.../ - Ingin...
- Ingin ikut klub.../ - Susah atau tidak, kami takkan menyerah.
Kami sangat ingin gabung di Klub Drama Guru In.
Untuk pementasan drama tahun ini...
Judulnya...
"Snow White & The Seven Dwarfs." (Putri Salju & 7 Kurcaci)
Nam.
Kau yang paling pintar dalam Bahasa Inggris.
- Jadi, kau berperan sebagai Putri Salju. / - Aku, Bu guru?
Woo... Kucing Beranak!
Rabbit. (Kelinci)
Apa yang kau lakukan disini?
- Mengecat. / - Buat apa mengecat di dalam kardus?
Tugasku mengecat bagian dalam.
Mengecatlah di tempat lain.
Tunggu. Tunggu.
Cari tahu no. telepon semua siswa klub drama. Catat semua.
Guru Pon, siswaku...
...punya bakat dalam seni peran, jadi... / - Guru In,
- kau sedang sakit? / - Tidak.
Aku baik-baik saja.
Oh... Guru Pon mungkin belum terbiasa melihat wajah asliku.
Untuk lipstik, sia-sia saja dipakai.
Yang terpenting adalah...
...bagaimana kita tampak cantik alami.
Jadi...
Guru In ahli dalam hal berdandan?
Lebih baik dilihat saja nanti hasil kerjanya.
Karena untuk soal kecantikan, aku memang ahlinya.
Dan sekarang, aku mengajari siswaku...
...bagaimana cara berdandan yang sempurna.
Saat dewasa nanti, mereka bisa tampil cantik alami.
Inilah dia...
Proses "make-up" dengan kecantikan alami.
Apa kau yakin...
...sudah mengajari mereka dengan benar?
Ini pementasan drama atau...
...acara komedi, Guru In?
Ceritanya soal Monyet, Guru Orn!
Siswaku ini sungguh kreatif, kan?!
[9 METODE CINTA]
Oh, sudah mau pulang?
Ya.
[Kak Shone 032-411711]
Hati-hati di jalan ya.
Tadi masuk dia berjalan normal.
Kenapa jadi pincang saat keluar?
Guru In.
- Air? / - Ya.
- Guru In. / - Ya?
Bolanya jangan disedot nanti bisa kempes.
Maaf.
Ini Kak Pin, kakak senior kalian.
Dia akan mengurusi segala masalah kostum dan "make-up" untuk drama.
Beri tepuk tangan untuknya.
Ibu bergantung padamu, Pin.
- Aku rasa kita sebaiknya langsung mulai, Bu. / - Baiklah, ayo mulai.
Jadi,
mulailah dengan Ibu dulu.
Waduh, lupa.
Ibu kan tidak ikut bermain drama. Mulailah dengan Putri Salju ini.
- Dimulai dari Nam? / - Ya.
Nam yang pertama.
Bagaimana dengan kemampuan "make-up"-ku?
Dia terlihat sama saja.
Putri Salju dengan behel gigi.
Dokter... Aku tidak ingin pakai behel gigi lagi.
Tolong dilepaskan.
Nam! Nam sudah ada?
Oke, Nam. Bersiaplah. Bersiaplah.
Pangerannya mana?
Dia terkena diare.
Apa dia sudah gila? Diare di hari gladi resik.
Hei, kamu!
Kamu!
Kamu yang sedang mengecat!
- Gantikan pangerannya sebentar. / - Aku, Bu?
Tidak akan lama. Gantikan dulu pangerannya.
Mendekatlah. Mendekatlah.
Saat aku bilang "action", bersiaplah menciumnya.
Action!
Oh, you're so beautiful. (Oh, kau sungguh cantik.)
I have to kiss you. (Aku harus menciummu)
Nam! Nam!
Lehermu bisa patah kalo jatuh.
Jangan menatap terlalu lama. kembali mengecat.
Nam bersiaplah. Kau juga Koy.
Kemana kamu dari tadi.
Bersiaplah. Mulai saat Ibu bilang "action".
Halo, Sawadee Khab. Disini toko olahraga Pornchai.
Bisa bicara dengan Khun Shone?
Ya, ini aku.
Sudah ditutup.
Hei, kalian. Mau kemana?
Penyihirnya sudah datang. Ini bagian penting.
Ini bagian paling penting.
Apple? / Yeah! Eat. (Apel? / Ya, makanlah)
Eat! (Makan)
Dia belum mati. Percayalah.
Ada siswa kita yang meraih juara di kompetisi fotografi.
- Tidak ada yang bilang padaku. / - Pihak komite baru saja menelponku.
Herr Khun, kau harus lebih memperhatikan siswa.
Cepatlah.
Aku sudah berusaha menyetrika tapi kenapa masih belum panas-panas ya.
Guru Khun, lihat!
Colokkan sebentar.
Will you marry me? (Maukah kau menikahiku?)
Yes, I will. (Ya. Aku bersedia)
And so, Snow White dan The Prince, (Lalu, Putir Salju dan Pangeran)
Live happy ever after. (Hidup bahagia selamanya)
Hebat sekali.
Kalian hebat sekali. Sangat hebat.
Sudah disetrika tapi jejak sepatunya masih ada.
Kan aku menyetrikanya, bukan mencucinya.
- Atau haruskah kucuci dulu? / - Sudah terlambat.
Ayo, ayo, ayo. Ambil tasmu.
Luar Biasa.
Baiklah, malam ini,
Ibu traktir makan malam!
[KEPADA PUTRI SALJU] [SUDAH KUCICIPI, TIDAK BERACUN]
Tunggu. Tunggu.
Dengarkan.
Tidak kenyang.
Tidak boleh pulang.
Kepada Putri Salju...
Siapa yang kasih?! Sudah digigit pula.
Pasti dari Kak Shone.
Whee.. jangan asal bicara.
Hei Nam, mungkin dari dia tuh.
Pangeran kodok.
Putri kodok dan pengeran kodok memang serasi.
Kamu sungguh jahat.
Mengapa tidak datang menonton drama?
Kamu pergi melihat para penari itu, 'kan?
http://ryekoplock.heck.in/
Kamu jahat sekali.
- Sudah kubilang dia takkan terluka. / - Kepalanya sangat keras.
- Hei, sudah beri salam pada Ayahmu, Anakku? / - Hei, kapan kau tiba disini?
Hei, semuanya. Ini temanku, Thop.
Dia temanku sejak dari TK.
Tampan sekali.
Awas!
Sudah cukup. Sudah.
Kau akan lama disini?
Ayahku akan disini sampai pensiun.
Tapi jika aku bisa masuk universitas di Bangkok, aku akan pergi.
Siapa dia? Tampan sekali.
Ayo, ke kantin.
Wow wow, gadis cantik.
Namanya siapa?
Ya, kamu. Siapa namamu?
Dia salah tingkah. Pasti dia malu. Malu.
Kau mau kemana?
Hei, mau ajak berkelahi ya?
Mungkin Guru In yang menyiarkannya.
Sudah ditayangkan sepanjang hari.
Hei, ada Putri Salju di TV.
Dia cantik juga.
Apa dia sudah punya pacar?
Kurasa belum.
Tapi sebaiknya jangan kau pacari.
Hei. Mengapa?
Tidakkah dia terlalu muda?
Hei.. Aku sudah menanyakan no. telponnya dari anak kelas 5.
[AKHIR KELAS 2] [MEMASUKI KELAS 3]
Shone.
Silahkan.
Selalu saja. Setiap kali bermain sepakbola,
kau selalu menyuruhku melakukan tendangan penalti.
Tendang saja sendiri.
Masih trauma ya?
Ayahmu saja sudah lupa.
Bukan begitu. Tapi penalti terlalu mudah.
Jadi tidak mau kulakukan.
Oho... Baiklah Christiano Ronaldo.
Kak Thop, bisa foto bersama?
- Boleh. / - Denganku juga, ya?
Jadi, siapa yang potret?
Kau ambil fotoku dulu, ya?
- Tidak mau... / - Sini. Biar aku saja.
Baiklah, terima kasih.
- Sedikit mendekat. / - Oke.
Satu, dua, tiga.
Hei, kamu kok gitu?
Hei, ada apa ini? Ada apa?
Stop... Stop...
Hei, kok gini jadinya ya?!
Aku tidak tahu.
Aku yang memisahkan mereka, Kepala Sekolah.
Berapa hari lagi untuk kompetisi nasional?
Sekitar 2 minggu lagi.
Tapi para atlet dan siswa "Drum-Band" sudah berlatih keras.
Siapa yang akan menjadi mayor "Drum-Band" kalau begini?
Kelihatannya aku harus berkonsultasi dengan Guru Orn.
Mungkin dia bisa bantu.
Jangan khawatir, Kepala Sekolah. Aku sudah mendapat solusinya.
Tidak apa-apa.
Nam, sayang!
Sejak lahir sampai hari ini...
Ibu belum pernah melihat orang yang se-sempurna dan se-luar biasa dirimu.
Kau juga sangat cantik.
Guru In, bicaralah yang jelas.
Guru butuh sesuatu?
Eh... Ibu.
Ibu ingin kau menjadi mayor 'Drum-Band' sekolah untuk kompetisi olahraga nasional.
Ha?!
Ibu tidak butuh "Ha!". Ibu butuh kamu.
Kamu adalah siswa paling cocok.
Tapi, waktunya sekitar 2 minggu lagi.
Aku rasa aku tidak mampu.
Tapi, hanya kamu yang bisa bantu Ibu, Nam.
Baiklah, bagaimana sebagai gantinya...
- Ibu menjadi biarawati. / - Biarawati?
Bagaimana kalau sekitar 2 tahun?
Atau seumur hidup Ibu?
Kau mau kan Nam?
Badan tegak.
Lihat ke atas. Lempar.
Setelah dilempar, lihat tongkatnya.
Ketika sudah dekat, ambil.
Lalu teruslah berjalan. Tidak sulit, 'kan?
Tidak sulit sama sekali.
Bisa Ibu beri contoh?
Ibu sudah punya tongkat.
Kau lakukan saja dengan tongkat itu. Ini punya Ibu.
Siap? Bidik dengan benar.
Jika sudah siap, lempar!
Satu, dua, tiga, lempar!
Sulit sekali. Kenapa Guru In tidak cari siswa lain saja?
Hei, jangan putus asa. Masih ada beberapa hari lagi untuk berlatih.
Dengar, metode ini penting.
Dalam buku "9 Metode Cinta", metode terakhir tertulis...
Jika tindakanmu di dasari rasa cinta, lakukanlah dengan segenap hati.
Orang yang kau sukai akan berpaling padamu.
Hei, Nam.
Kau sudah sejauh ini. Berjuanglah lebih keras.
Ini bukan hanya untuk "Drum-Band' sekolah.
Kau juga membawa nama provinsi kita.
Berjuanglah.
"Jauh .. Jauh sekali"
"Jauh dari sini... Terlalu jauh"
Top, oper bolanya Top!
"Jauh... Jauh sekali"
Lagi-lagi, kau melirik gadis
Pak Kepala Sekolah...
Aku bisa jamin "Drum-Band' kita akan sangat mengesankan.
- Bagaimana dengan mayor "Drum-Band"nya? / - Oh, tidak usah khawatir.
Cantik, tinggi, kulit putih.
Intinya dia mengagumkan.
Guru, awas!
Maafkan aku.
Jangan bilang kalau dia yang jadi mayor "Drum-Band".
Ya. Tapi itu tadi adalah kegagalannya yang pertama.
Kegagalan pertama dianggap tidak sengaja.
Jika dia gagal di hari kompetisi, apa yang akan terjadi?
Tidak mungkin itu terjadi.
Gantikan dia.
Atau kau yang kuganti.
Kepala Sekolah, waktu kita hanya tersisa 1 minggu.
Sekarang aku dalam masalah.
Kepala Sekolah sudah menyita tongkat mayor.
Siapa yang akan menjadi mayor kalau begitu?
Entahlah. Guru In pantas mendapatkannya.
Dia tidak memiliki siswa cantik dan bertalenta seperti kita.
Setiap siswa asuhannya sungguh buruk.
Jika kita menjadi siswanya,
harga diri kita pasti akan jatuh.
- Beraninya kau bicara begitu. / - Karena itu kenyataan.
Dasar jelek!
Akan kubuktikan bahwa Guru In tidak seperti yang mereka katakan.
Latihan dengan sapu?
Kau ambil darimana?
Aku pinjam dari petugas kebersihan sekolah.
Ini ringan dan mudah digunakan.
Takkan kubiarkan siapapun merendahkan kita dan Guru In.
Semuanya!
Hari ini!
Bermainlah dengan sekuat tenaga.
Yang itu... Itu...
Kau mau mengambil penalti?
Anakku akan melakukan tendangan penalti?
- Ayo, pergi. / - Tunggu. Ini suatu kejutan.
Suatu kejutan. Kak Shone akan melakukan tendangan penalti.
Benarkah?! Aku merasa ini cuma mimpi.
Tidak apa. Tidak apa.
Apakah kalian tahu?
Provinsi kita tidak mendapat juara nasional, karena Ayahnya.
Hei, tendang saja sekali lagi. Tadi itu anggap saja pemanasan.
Kau pikir ini lapangan Bibimu?
Iya, ini lapangan Bibiku.
Tendanglah sekali lagi.
Yang penting adalah...
Bapak belum meniup peluitnya.
Hei, lihat. Dia akan menendang lagi.
Kau sudah bisa menjadi penyerang depan untuk sekolah.
Baiklah.
Shone memang hebat!
Hei... Senyum manis, ya?
Aku mengerti sekarang.
"Jauh itu sangat jauh"
"Jauh itu sangat jauh"
"Walaupun, itu terlalu jauh dari sini"
"Aku akan sampai disana"
Very good. It's perfect. (Sangat bagus. Itu sempurna sekali)
Ya ampun, bagus sekali.
Ehm, excuse me, Guru Orn! (Ehm, permisi, Guru Orn!)
Bisakah penarimu melempar tongkat seperti yang Nam lakukan?
Lempar yang tinggi, Nam. Lempar!
Bagaimana kakakmu? Sama cantik dengan Ibu kan?!
Tidak! Kak Nam lebih cantik.
Cantik sekali, Nam.
Aku jadi tidak ingin pindah.
Aku sudah sering dengar itu.
Nam, kecantikanmu sudah berlebihan.
Valentine tahun lalu dia masih berkulit hitam.
Ini dari Kak Kai. Untukku.
- Nam sudah berikan itu? / - Tidak tahu.
Nam, aku ambil coklat merah muda ini, ya?
Nam kok terlihat kurang bahagia.
Dia sedang menunggu seseorang, dan orang itu belum datang.
Hei Nam Nam, cepat kesini.
Maju sana.
Itu dari temanku.
Nam, ketemu besok jam 4 sore dekat tangga di lantai 3.
Aku ingin beri tahu sesuatu.
- Shone, mau ikut pulang dengan kami? / - Tidak, duluan saja.
Eh, Nam.
Aku tahu kau akan datang.
Surat ini...
...dari Kak thop?
Ya, benar.
Kak Thop ingin bilang apa?
Maukah kau menjadi pacarku?
Eh, apa Kak Shone ingin bilang sesuatu?
Aku hanya ingin tanya, kenapa Nam disini?
Tapi sekarang, aku sudah tahu.
Apa jawabannya?
Jika tidak dijawab, aku anggap iya.
Hah?! Kak Thop?
Bagaimana bisa?
Lantas Kak Shone hanya tanya begitu?
Bagaimana denganmu, Nam? Kau jawab apa?
Tidak aku jawab.
Apa yang harus kulakukan, Cheer?
Kau jangan gegabah.
Kak Thop adalah teman baik Kak Shone. Melakukan sesuatu tanpa pertimbangan matang,
Kak Shone nanti jadinya bisa marah padamu.
Mau ikut menonton sepakbola?
Aku lagi sibuk.
Tidak akan lama.
Ini pertandingan pertama Shone di tim sekolah.
Baiklah.
Nam.
- Air? / - Terima kasih.
- Hei, ada air? / - Tidak ada.
Rencana B.
Kejar bolanya.
Kau tahu, Tn. Kancing? Nam sebenarnya ingin duduk dengan Kak Shone.
[SEMESTER PERTAMA KELAS 3 BERAKHIR]
Cheer, kau mau kue yang mana? Pilihlah sendiri.
Kue vanilla.
Nam suka itu.
Halo. Nam?
Kau dimana? Kami sedang memilih kue ultah untuk Cheer.
Aku sedang bersama Kak Shone dan temannya. Aku tidak bisa ikut kali ini.
Aku sudah telepon Cheer tadi pagi tapi tidak dijawab.
Titip ucapan selamat ulang tahun untuk Cheer ya.
- Aku minta maaf ya. / - Oke, oke. Nanti kusampaikan.
Kak, aku mau yang ini.
Cumi.
Aku segera kembali.
http://ryekoplock.heck.in/
Nam, apa yang kau lakukan disini?
Uh...
kurasa pemandangan disini indah.
Kak Shone mau makan cumi?
Nam sudah dengar cerita tentang cumi?
Belum.
Biar kuceritakan.
Dahulu kala...
Ada 2 ekor cumi.
Mereka selalu berenang bersama.
Sampai akhirnya mereka saling jatuh cinta.
Mereka pun jadi pasangan.
Akhirnya...
Mereka menikah.
Di hari pernikahan...
Pendeta cumi menyuruh mereka saling berpegangan tangan.
Jadi mereka berpegangan tangan.
Saling berpegangan.
Saling berpegangan.
Saling berpegangan.
Kak Shone. Sudahlah.
Tapi lucu.
- Pembaca cerita atau cuminya? / - Pembaca cerita.
Eh, cumi.
Aku bingung.
Eh, aku jadi tidak ingin memakannya.
Sudah lama aku tidak makan cumi karena cerita ini.
Jadi...
Kak Shone pernah memegang tangan seseorang seperti di cerita itu?
Hanya sekali.
Seorang gadis berwajah manis.
Dia akan jatuh dari panggung.
- Jadi kupegangi dia. / - Nam!
Mengapa cumi ini tidak dimakan? Ini kumasak sendiri.
Jangan!
Kenapa? Rasanya enak.
Aku ingin tanya sesuatu padamu.
Kau suka ya pada Nam?
Kau kan pacaran dengannya. Kenapa tanya begitu?
Tidak ada apa-apa. Hanya becanda.
Kau baik-baik saja?
Hanya sedikit terkilir.
Biar kubantu berdiri.
Ayo, biar kugendong.
Tn. Kancing. Hari ini Kak Shone membawakan tasku.
- Happy Birth... / - Nam, ada apa?
Cheer masih diluar. Dia keluar dengan Gie dan Nim.
Nam tidak ikut?
Tidak.
Cobalah telepon mereka.
Aku rindu masa lalu. Kita dulu kerjakan PR bersama.
Malaikat tempatnya di surga. Mana mau di neraka dengan kita.
Cheer, sabarlah sedikit. Kita kan masih bisa ultah tahun depan.
Nim, aku hanya punya 3 teman.
Jika aku adalah dia [si Nam], takkan kulakukan hal seperti ini.
Cheer, ingin kerjakan PR dirumahku?
Mengapa tidak tanya Kak Shone dan temannya?
Kak Thop belum datang?
Dia menunjukku menjadi tutor siswa Kelas 3 kalian.
Dia belum datang.
Dia harus meminjam buku untuk tugas bagi siswa Kelas 3.
Waktu itu...
Ibuku masuk rumah sakit.
Waktu yang mana?
Hari dimana Ayahku gagal melakukan tendangan penalti.
Aku lahir di hari itu.
Jadi, hadiah dari Ayahku saat itu adalah...
Dia keluar dari liga sepakbola seumur hidup.
Aku pembawa sial baginya.
Coba lihat.
Provinsi tidak pernah juara sejak itu.
Kak Shone tidak apa-apa dengan itu?
Karena diejek seperti itu?
Tidak apa.
Aku sudah terbiasa.
Itu sudah menjadi nama belakangku.
Shone...
...yang Ayahnya tidak bisa melakukan penalti.
Tapi itu masa lalu.
Sekarang aku adalah pemain sepakbola.
Jadi, Kak Shone ingin menjadi pemain sepakbola?
Entahlah.
Saat ini...
Aku butuh seseorang.
Nam.
Aku tidak bisa menemukan bukunya.
Bisa bantu aku?
Sebentar ya, Shone.
Kak Shone, kudengar ada kejutan untuk ultahnya Kak Ake, ya?
Tunggu saja.
Dan inilah waktunya acara yang ditunggu-tunggu.
Ini terjadi saat kami masih di Kelas 5 SD.
Waktu itu, kami jatuh cinta pada gadis yang sama.
Namanya *** Boe, Kelas 4.
Jadi kami saling bersaing lewat latihan menari,
supaya salah satu dari kami bisa menari dengannya di pesta sekolah.
Tapi, sayangnya waktu itu...
Shone pada saat itu...
...terkena cacar air.
Jadi pemenangnya adalah Khun Thop.
Tapi akhirnya...
Khun Thop juga menyerah.
Kami berdua gagal.
Itu karena Shone mengancam tidak akan lagi berteman denganku.
Karena itu, kami saling berjanji.
- Takkan pernah lagi menyukai gadis yang sama. / - Benar.
Ayo.
Nam, besok ku jemput lagi ya.
Kita menonton pertandingan Shone.
Kak Thop jangan jemput Nam lagi.
Kenapa? Nam sibuk?
Bukan.
Nam serius.
Jangan temui Nam lagi.
Nam marah ya karena kucium tadi?
Bukankah Nam adalah pacarku?
Kak Thop, Nam tidak pernah bilang iya.
Jadi apa artinya semua ini?
Maafkan Nam.
Nam hanya mencintai satu orang.
Siapa dia, Nam?
Nam, siapa?
Nam?
Sejak aku bersama seorang gadis...
Dialah yang paling menyakitiku.
Aku mohon satu hal, Shone.
Apapun yang terjadi...
Jangan pacaran dengan Nam.
Menurutmu alasan kau diputuskan karena aku?
Tidak.
Rasanya sakit sekali.
Aku tidak ingin melihat teman baikku...
...pacaran dengan gadis yang pernah menyakitiku.
Karena kau bilang begitu...
Aku akan menurutinya.
Kau setuju dengan ini?
Ya.
"Aku tidak mengerti"
Terima kasih, Ibu.
"Mengapa harus kamu.."
"Yang menjadi satu-satunya dalam hatiku"
"Banyak orang yang kutemui"
"Tetapi harus kau pada akhirnya"
"Yang ada di hatiku"
"Cinta"
"Bukan suatu kebetulan"
"Cinta"
"Bisakah menghubungkanmu denganku"
"Hanya hati yang tahu jawabannya"
"Siapakah yang ada di mimpiku"
"Kamulah yang telah kutunggu-tunggu"
"Karena hatiku meminta"
"Karena hatiku berkata"
"Ada untukmu selamanya"
"Karena hatiku"
"Tidak pernah bimbang"
"Bahwa kaulah satu-satunya"
"Tidak banyak alasan"
"Itu hanya karena hatiku telah memilihmu"
Ayah baru saja menelpon teman yang jadi manager di Bangkok Glass.
Lalu, Ayah?
Dia bilang dia akan menerimamu di Bangkok Glass.
Ayah bercanda, 'kan?
Mengapa Ayah harus berbohong padamu.
Yang terpenting kau harus persiapkan dirimu.
Mungkin setelah kau lulus, kau akan belajar ke Bangkok.
Ayah! Terima kasih.
Guru Pon harusnya beritahu aku lebih awal...
Supaya aku bisa kejar beasiswa juga dan pergi denganmu.
Aku minta maaf.
Aku terlalu sibuk sehingga tidak sempat bilang.
Tapi akan ada guru olahraga baru.
Oh, walaupun begitu...
Tidak ada yang bisa menggantikan Guru Pon. Sudah bisa kupastikan.
Sebelum kau akan pergi...
Aku ingin minta satu hal.
Apa itu?
Yang itu...
Malunya.
Loh?! Aku minta hatinya kok malah diberi peluit?
Itu dia.
Guru olahraga baru.
Woohh...
Kurasa Guru Pon harus pergi sekarang. Kau bisa ketinggalan pesawat.
Uh... Aku ada urusan sekarang. Cepatlah pergi.
Hei... Cepat ya, Guru Orn!
- Sawadee khab. / - Sawadee khab.
- Anda guru olahraga baru? / - Ya.
- Siapa nama Anda? / - *** Boat. (Boat=perahu)
Aku ingin naik Boat (perahu).
[SELAMAT TINGGAL KELAS 3] [SAMPAI JUMPA DI KELAS 4 (KELAS 1 SMA)]
Cheer, kenapa kau tidak lanjut belajar Kelas 4 disini?
Karena sekolah yang kutuju...
Punya seragam warna merah muda.
Dasar gila!
Cantik sekali. Seluruh sekolah seragamnya merah muda, ya?!
Senin, aku menunggu.
Selasa, aku masih menunggu.
Untuk melihat.. melihat... apa yang kau lakukan.
Rabu, dia masih tidak disini.
Pagi atau sore harinya.
Kamis juga masih tidak ada.
Begitu juga Jumat, Sabtu dan Minggu.
Tidak satupun di hari-hari itu aku tidak rindukan dirimu.
Tidak satupun di hari-hari itu...
...seperti hari yang lalu.
Di hari aku bertemu denganmu.
Hari dimana aku dekat denganmu.
Hari dimana kita saling berpegangan tangan.
Hari dimana aku jatuh cinta padamu.
Hari dimana aku bicara denganmu.
Hari dimana kau mendengarkanku.
Berapa lama harus begini? Aku tidak tahu.
Berapa bulan atau berapa tahun?
Berapa banyak kenangan kita di masa lalu?
Aku selalu merindukanmu.
Cheer...
Aku minta maaf.
Mengapa kau menangis?
Menyanyikan lagu ini seperti kita beradegan di opera sabun.
Lalu kenapa kau menangis? Kami tidak menangis.
Kami tertawa.
"Begitu juga Jumat, Sabtu dan Minggu"
"Tidak satupun di hari-hari itu aku tidak merindukanmu"
"Tidak satupun di hari-hari itu kau kembali"
"Seperti hari yang lalu"
Nam...
Tadi kami makan es krim di pasar,
kami bertemu Guru In. Guru In bilang Nam dapat peringkat...
Bilang bahwa Nam...
...mendapat peringkat...
Peringat? Peringkat berapa?
Nam dapat... peringkat 1.
Sudah kuduga...
Hah, peringkat pertama? Ya.
Ma, aku mendapat peringkat pertama.
Nam, kau akan bisa ketemu Ayah.
Nam akan ketemu Ayah! Ketemu Ayah! Ketemu Ayah!
Biar kucium dirimu.
Kak Nam, aku di peringkat 8. Aku ikut juga ya?
Ya.
Tapi sampe di bandara aja.
Aku berhasil.
Bawakan salju untuk kami, ya?
Kak Shone...
Kau berhasil memotretnya? Biar kulihat.
50 Baht ya?
100 Baht. Jika tidak, Balikin.
Aku ambil gambar ini untukmu. Aku juga dikejar anjing karena ini.
- Bagaimana kalau 70? / - Tidak.
Kau terlalu banyak menawar. Kembalikan saja kalau begitu.
Tidak, takkan kukembalikan.
- Wuiih... / - Kak Nam...
Tampannya.
Pacarmu, Pang ya?
Tidak, dia pacarnya Bam.
Aku hanya memotret saja. Aku kan tomboy.
Kak Nam, tolong jangan beritahu Ibu ya.
- Ma... Pang kan... Ma... / - Jangan, Kak Nam. Jangan.
- Kenapa? / - Apa makanan sudah siap?
Pang sudah lapar.
Tunggulah sebentar.
Aku sudah tahu.
Jangan sering dimimpikan.
Kak Nam sendiri apa kurang. Wee...
- Makanan pencuci mulut. / - Terima kasih.
Sangat membantu pencernaan.
Nam, Bagaimana? Kak Shone sudah tahu?
Oh... kau sungguh tahan. Suka padanya dari Kelas 1.
Kurasa tidak usah dikatakan.
Biar dunia yang akan mencatatnya.
Ada seorang gadis gila yang berusaha jadi cantik demi seorang cowok selama 3 tahun.
Walau begitu, cowok itu tidak pernah tahu.
Nam. Nanti kau takkan bisa ketemu dengannya lagi.
Tidakkah kau ingin lakukan sesuatu?
Sudah kulakukan semua metode yang ada.
Jangan khawatir. Kau masih punya kami.
- Benar, 'kan? / - Ya.
Kau ini kan sudah cantik. Pintar lagi.
Sifatnya baik.
Jago bersandiwara.
Tahan banting.
Mengapa dia tidak suka padamu?
Kau memuji atau menghina?
Metode ke-10.
Berasal dari Thailand.
Yang paling tulus.
Nam, ini untukmu.
Tanda tangan. Tanda tangan.
Ayo, foto bersama. Foto, foto, foto.
Diatas.
Diatas.
Tanda tangan diatas sini.
Makasih ya.
[TERTULIS: DIATAS]
Ayo.
http://ryekoplock.heck.in/
Maaf, tidak bisa masuk.
Nam, ingin tanda tangan di kamejaku?
Kak Shone...
Nam ingin bilang sesuatu pada Kak Shone.
Nam sudah menyukai Kak Shone selama 3 tahun.
Nam merubah segala yang ada pada diri Nam untukmu, Kak.
Nam...
Ikut.. bermain di pementasan drama...
...dan jadi mayor "Drum-Band". Semuanya untukmu.
Tapi sekarang Nam sadar bahwa...
...ini adalah hal yang harusnya dilakukan dari dulu.
Aku ingin bilang pada Kak Shone bahwa...
Nam mencintai Kak Shone.
[I LOCKED] [PIN CINTA SHONE]
Kak Pin...
...dan Kak Shone?
Kapan?
Sekitar seminggu lalu.
Kak Pin dan Kak Shone sudah bersama.
Kalian berdua memang serasi.
Serasi sekali.
Kuharap kalian bahagia.
Nam!
Nam!
Tidak apa-apa.
Aku tidak apa-apa.
Nam?
Semoga kalian bahagia.
Nam, kau baik-baik saja?
Nam!
Biarkan dia.
Nam, ada apa?
Halo, Ayah.
Selamat datang di liga junior Bangkok Glass.
Terima kasih, Ayah.
Ini Paman Neng, Manager Tim.
- Sawaddee Khab, Paman. / - Sawaddee Khab.
Dan ini Paman Nguan, Pelatih Tim.
Terima kasih, Paman Nguan.
Dia senang sekali.
Ibu turut senang.
Hei, Shone.
Cepatlah bersiap-siap. Malam ini juga kau akan berangkat.
Besok, kau... Ha! Malam ini, Yah?
Ya. Kenapa harus lama-lama?
"Tidak tahu berapa lama itu"
"Bahwa aku harus menolak segala sesuatu"
"Menyembunyikan semua kebenaran di hatiku..." 1:41:10.017,1193:02:47.295 [BUKU INI SANGAT LUCU] [TAPI MEMBUATKU TAHU BETAPA SERIUSNYA DIRIMU]
Hati-hati di jalan ya.
"Setiap kali kita bertemu"
"Setiap kali kau memandangku"
[AKU INGIN BILANG BAHWA KAU SUDAH BERHASIL KETIKA KAU MEMUTUSKAN UNTUK MENCOBA]
"Tahukah kau betapa aku menahan diriku"
"Dapatkah kau dengar itu?"
"Hatiku...." "Memberitahumu bahwa aku mencintaimu"
Dia terlihat sama saja. Putri Salju dengan kawat gigi.
[KUJAWAB PADA PIN BAHWA DIA TERLIHAT SAMA]
[DIA TERLIHAT SAMA, SELALU MANIS]
"Bisakah kau dengar itu?"
"Hatiku..."
[PEGANG TANGANNYA UNTUK PERTAMA KALI]
"Menanti kau membukanya"
"Hanya dapat berharap kau akan mengetahuinya"
[MEMBERINYA APEL YANG SUDAH KUGIGIT]
"Meskipun aku mencintaimu"
"Walaupun aku merasakannya"
"Jauh didalam dan aku tidak cukup berani"
[BERJUANGLAH, NAM!]
Lempar!
"Setiap kali kita bertemu"
"Setiap kali kau memandangku"
"Aku hanya berpura-pura bertahan"
"Tahukah kau betapa aku menahan diriku"
[CINTA BISA MENANGKAN SEGALAHNYA] [SEKALIPUN LAWAN ITU RASA TAKUT]
[HARI PERTAMA] [SUSAH DIBUAT MAU TUMBUH] [SATU CABANG]
Ini dari temanku.
"Mengatakan padamu aku mencintaimu"
"Tetapi aku tidak bisa mengutarakan perasaanku yg sebenarnya"
[HARI INI KUBERI MAWAR PADA NAM] [TAPI AKU BILANG DARI TEMANKU] [AKU GUGUP]
"Menunggu kau membukanya"
"Hanya dapat berharap kau akan mengetahuinya"
"Suatu hari"
[HARI INI THOP MENEMBAKMU] [TAHUKAH KAMU AKU TERLUKA?] [MENGAPA WAKTU KITA SELALU SALAH?]
[AKU SEBENARNYA INGIN MENGGENDONGMU]
Nam...
Maukah kau menjadi pacarku?
"Bisakah kau dengar itu?"
"Hatiku..."
"Memberitahumu bahwa aku mencintaimu"
"Tetapi aku tidak bisa mengungkapkan perasaan ku yg sesungguhnya"
"Bisakah kau dengar itu?"
"Hatiku..."
"Masih menunggu kau membukanya"
Aku minta satu hal padamu, Shone.
Jangan pacaran dengan Nam.
"Hanya dapat berharap kau akan mengetahuinya"
"Bahwa aku disini untuk mencintaimu"
"Aku memohon agar kau mengetahuinya"
"Suatu hari"
[9 TAHUN KEMUDIAN]
Sebelah sini ada jendelanya.
Kai, gantikan aku sebentar.
Permisi sebentar.
Anakku yang tampan.
Mmm... Udah ngantuk ya?
- Maaf sudah merepotkan, Shone. / - Tidak masalah.
Anakmu adalah anakku juga.
Kau selalu saja cemberut begitu.
Rambutku bisa rusak.
Pin, aku harus pergi sekarang.
Sampai jumpa, bocah kecil.
Andaikan Ayahnya peduli sepertimu. Sudahlah.
Telepon aku nanti?
Hei, Shone.
Bagaimana dengan panggilan dari acara TV itu?
Kau datang?
Entahlah.
Sampai jumpa, Kak Shone.
Sampai jumpa... Kau sudah mengantuk.
Cepatlah.
- Lanjut dari Break 2. Siap? / - Sedikit lagi.
Oke.
- Bagian busana sudah siap? / - Ya.
Jangan khawatir. Semuanya sudah siap.
Semua sudah siap.
Santailah sedikit. Acara kami bukan acara resmi.
- Kau sungguh cantik. / - Terima kasih.
Untunglah Kak Nam sangat ikut trend...
dan sekarang bisa secantik Ibu dan aku.
Asal saja kau bicara.
Guru Boat.
Sawadee khab.
Sejak dia ada, aku selalu naik perahu tiap hari.
- Romantisnya... / - Dia sangat perhatian.
Aku cemburu.
Selalu saja memberiku kejutan.
Kejutan lagi.
Loh?!
Bukankah itu mawar?
Harus dimakan juga. Kalau tidak dia bisa merajuk.
5, 4, 3, 2...
Disebelahku saat ini ada Khun Nam...
Perancang busana cantik Thailand terkenal saat ini.
Sawadee Khab.
Semua orang pasti mengenalnya...
...sebagai salah satu dari sedikit perancang Thailand yang terkenal di New York.
Dan ini adalah buktinya.
Ini hanyalah sebagian dari hasil karyanya.
Khun Nam, apakah Anda tahu bahwa...
...Anda juga terkenal di Thailand?
Aku masih perlu banyak belajar.
Jadi, ada urusan apa Anda ke Thailand?
Ada merk yang perlu kuperkenalkan di ajang pameran busana.
Aku rasa itu menarik, jadi aku bersedia melakukannya.
Dan juga kenapa aku kembali...
Aku rindu pada Ibuku.
Khun Nam dulunya bilang bahwa...
Dulunya ketika Anda masih muda... Maaf ya...
Anda sangat jelek dan tidak tahu trend berbusana.
Sangat berbeda dengan sekarang.
Apa yang membuat Anda bisa berubah sejauh ini?
Karena... aku jatuh cinta pada seseorang.
Jatuh cinta?
Bisa diceritakan kisahnya?
Ya. Dia adalah kakak seniorku di Kelas 4 (Kelas 1 SMA).
Dia adalah pemain sepakbola dan... sangat tampan.
Sedang waktu itu, aku...
...berwajah jelek yang belajar di Kelas 1 (Kelas 1 SMP).
Aku berusaha menjadi lebih baik.
Jika ada yang bisa buat aku cantik, aku akan berusaha lakukan itu.
Dan belajar lebih giat agar dia tertarik padaku.
Lalu, apakah akhirnya dia tahu?
Ya, Dia tahu. Tapi tidak berakhir bahagia.
Aku pun pergi melanjutkan sekolah Ke Amerika.
Tinggal disana bersama Ayahku.
Sedih sekali ya.
Walaupun begitu, menurutku.
Dia adalah inspirasi bagiku.
Dia yang membuatku memahami cinta yang sebenarnya.
Dia layaknya kekuatan yang menyokongku untuk menjadi lebih dan lebih baik.
Sampai aku bisa jadi Nam seperti hari ini.
Khun Nam, apa Anda ingat dengan ini?
Apa Anda ingat?
Ya, aku ingat.
Kalau begitu...
Mari kita sambut pemilik catatan ini.
Khun Shone, mantan pemain sepakbola Bangkok Glass.
Sekarang, Khun Shone sudah berganti karir menjadi fotografer profesional.
Ini untukmu, Nam.
Nam?
Ya, untuk Nam.
Silahkan duduk.
Khun Shone, setelah 9 tahun tidak bertemu dengan Khun Nam...
...ada yang ingin disampaikan pada Khun Nam?
Aku ingin bilang bahwa...
Kancing ini...
...sepertinya bukan punyaku.
Ini mungkin punyanya Ding.
http://ryekoplock.heck.in/
Lalu untuk Khun Nam, ada yang ingin dikatakan?
Nam ingin tanya Kak Shone...
Apakah Kak Shone sudah menikah?
Aku...
Aku masih menunggu seseorang kembali dari Amerika.
"Dapatkah kau dengar itu?"
"Hatiku .."
"Mengatakan bahwa aku mencintaimu"
"Tetapi aku tidak bisa mengungkapkan perasaanku yg sesungguhnya"
"Dapatkah kau dengar itu?"
"Hatiku......"
"Masih menunggu kau utk membukanya"
"Hanya bisa berharap kau akan mengetahuinya"
"Bahwa aku di sini untuk mencintaimu"
"Kumohon agar kau mengetahuinya"
"Suatu hari"
...THE END... Edited + Resync by Ube
Edit Subtitle Oleh : Rye Mau Download Ratusan Film Baru/Lama + Subtitle Indonesia? Visit http://ryekoplock.heck.in/